Pengelolaan Sampah di Ogan Ilir Memprihatinkan, Tumpukan Menggunung hingga TPA Tak Terurus

Pengelolaan Sampah di Ogan Ilir Memprihatinkan, Tumpukan Menggunung hingga TPA Tak Terurus-Foto:dokumen palpos-
OGAN ILIR, PALPOS.ID – Permasalahan pengelolaan sampah di Kabupaten Ogan Ilir kian menjadi sorotan.
Di sejumlah titik, tumpukan sampah menumpuk di bahu jalan dan menimbulkan bau busuk yang menyengat, sehingga mengganggu kenyamanan warga.
Salah satu lokasi yang menjadi perhatian adalah Kelurahan Timbangan, Indralaya Utara.
Tumpukan sampah terlihat di dibeberapa titik jalan salah satunya di sepanjang Jalan Pipa Pertamina.
BACA JUGA:Bupati Panca Pimpin Rapat Persiapan Pembentukan Koperasi Merah Putih dan Rapat Tim TAPD
Selain menimbulkan aroma tidak sedap, sampah-sampah tersebut juga berpotensi membahayakan pengguna jalan jika terbawa angin atau diseret hewan ke badan jalan.
Rido, seorang warga yang setiap hari melintas di lokasi tersebut, mengaku sangat terganggu dengan keberadaan sampah yang tidak kunjung teratasi.
“Sejak saya tinggal di sini itu sampahnya sudah ada dan terus menumpuk,” ungkapnya.
Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata agar sampah tidak semakin merusak lingkungan dan menciptakan kesan kumuh.
BACA JUGA:Siap Sukseskan Swasembada Pangan Nasional, Bupati Panca Buka Rakor Percepatan Cetak Sawah Rakyat
BACA JUGA:Bupati Panca Lantik 28 Pejabat Baru di Lingkungan Pemkab Ogan Ilir, 8 Diantaranya Eselon II
Masalah tidak hanya muncul di jalan raya, melainkan juga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Palem Raya, Pemulutan Barat.
Di lokasi itu, sampah berserakan hingga memenuhi bahu jalan. Bau menyengat tercium kuat, apalagi jalan tersebut merupakan akses penghubung antar desa.
Kondisi TPA tampak kumuh, becek, dan pengelolaannya dinilai tidak beraturan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ogan Ilir, Abi, saat ditemui menjelaskan keterbatasan armada menjadi salah satu penyebab permasalahan.
BACA JUGA:Polemik Bus Kaleng Unsri: Sopir Pasrah, Kampus Tegaskan Kelayakan Angkutan Mahasiswa
BACA JUGA:Julukan Kota Santri Kian Tercoreng Kasus Asusila, DPRD Minta Aparat Bertindak Tegas
“Selama ini kita hanya punya lima armada. Jalan akses ke TPA juga rusak, sehingga kalau hujan mobil angkut tidak bisa masuk.
Untuk ekskavator di TPA hanya ada satu unit, jadi pengelolaan dilakukan bergantian,” terangnya. Selasa (26/8/2025),
Abi menambahkan, di tahun 2025 pihaknya sudah mendapat tambahan tiga unit dump truck, dan masih menunggu bantuan dari Gubernur Sumsel berupa empat unit tambahan, terdiri dari dua ambrol dan dua dump truck.
“Insya Allah tahun ini bisa terealisasi. Saat ini masih dalam proses,” ujarnya.
Selain TPA di Palemraya, Ogan Ilir juga memiliki Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Tanjung Temiang, Tanjung Raja.
Namun, fasilitas tersebut hingga kini belum beroperasi karena masih dalam tahap persiapan.
Menurut Abi, pihak DLH sebenarnya telah menempatkan beberapa boks sampah di kawasan Timbangan, termasuk di Jalan Nusantara dan di dekat Patung Pahlawan simpang Y.
Namun, jumlah sampah yang semakin meningkat akibat bertambahnya perumahan dan kos-kosan mahasiswa di sekitar Universitas Sriwijaya membuat penanganan menjadi tidak maksimal.
“Sudah sering diingatkan agar tidak buang sembarangan, tapi masyarakat tetap saja membuang di sana.
Kalau memang perlu, nanti kita tambah lagi boks sampah,” jelasnya.
Sementara itu, Ogan Ilir juga memiliki tiga bank sampah yang dikelola swadaya oleh masyarakat dengan dukungan peralatan dari pemerintah, yakni di Tanjung Batu Seberang, Pulau Semambu, dan Timbangan.
Meski demikian, Abi mengaku belum bisa memberikan evaluasi lebih jauh karena dirinya belum meninjau langsung ke lokasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: