Mie Bangladesh : Cita Rasa Unik dari Pinggir Jalan yang Bikin Ketagihan

Mie Bangladesh : Cita Rasa Unik dari Pinggir Jalan yang Bikin Ketagihan

Pedasnya nggak ngotak! Mie Bangladesh, sekali coba bisa bikin nagih dan nyesel... tapi pengen lagi.-Fhoto: Istimewa-

PALPOS,ID - Di tengah hiruk-pikuk dunia kuliner Indonesia yang terus berkembang, satu nama mendadak menjadi perbincangan hangat para pecinta makanan pedas dan pencari rasa ekstrem: Mie Bangladesh.

Meski namanya terdengar seperti hidangan khas Asia Selatan, jangan terkecoh — mie ini bukan berasal dari Dhaka atau Chittagong, melainkan dari warung kaki lima di Indonesia yang memadukan gaya lokal dengan bumbu racikan luar biasa pedas dan rempah yang menggoda.

 

 

Nama "Mie Bangladesh" memang memancing rasa penasaran. Meski tak ada kaitan langsung dengan negara Bangladesh, penamaan ini diyakini muncul karena karakter mie yang "seperti orang Bangladesh: kuat, pedas, dan penuh kejutan," ujar Arman (31), penjual Mie Bangladesh di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

Menurutnya, pelanggan yang pertama kali mencicipi mie racikannya menyebut sensasi pedasnya “bagaikan ditampar Bangladesh”, dan sejak itu, nama tersebut melekat.

BACA JUGA:Ayam Geprek : Kuliner Pedas yang Menggugah Selera dan Mendunia

BACA JUGA:Telur Gulung : Camilan Tradisional yang Terus Mendapatkan Tempat di Hati Masyarakat

 

Meski bukan menu resmi restoran, kini Mie Bangladesh sudah menjamur di berbagai kota, dari Jakarta, Bekasi, hingga Yogyakarta dan Makassar.

Popularitasnya menyebar lewat media sosial, terutama TikTok dan Instagram, di mana para food vlogger menantang diri mereka untuk mencicipi level pedas ekstrem mie ini.

 

 

Dibandingkan mie instan pedas biasa, Mie Bangladesh punya beberapa ciri khas yang membuatnya berbeda dan istimewa:

 

Bumbu Mie Bangladesh biasanya terbuat dari cabai rawit segar, bawang putih, bawang merah, lada hitam, kecap manis, serta sedikit kaldu ayam atau sapi.

BACA JUGA:Seblak, Kuliner Khas Bandung yang Kian Mendunia

BACA JUGA: Martabak Manis 8 Rasa : Inovasi Kuliner Unik Yang Jadi Primadona Pecinta Jajanan Malam

Beberapa penjual juga menambahkan cabai bubuk Korea atau saus sambal fermentasi agar rasa lebih tajam.

 

Selain mie, porsi Mie Bangladesh selalu dilengkapi topping seperti telur mata sapi, sosis, kornet, ayam suwir, bahkan keju parut.

Beberapa versi juga menambahkan bakso atau kulit ayam goreng sebagai pelengkap yang membuat rasa makin kaya.

 

Konsumen bisa memilih level pedas dari 1 hingga 10, bahkan ada yang menawarkan hingga level 100. Setiap level biasanya menambah 5 hingga 10 cabai rawit.

BACA JUGA:Shrimp Spring Roll : Camilan Lezat yang Mendunia dengan Cita Rasa Segar dan Gurih

BACA JUGA:Es Pisang Ijo : Ikon Kuliner Makassar yang Menyegarkan dan Menggugah Selera

Beberapa pelanggan mengaku harus menyiapkan susu atau es krim sebagai “penawar” setelah menyantap mie ini.

 

Disajikan di atas piring plastik atau mangkuk styrofoam, dengan sendok-garpu dari warung, sensasi makan Mie Bangladesh justru terasa lebih nikmat karena atmosfer street food yang otentik.

 

 

Tidak sedikit pengunjung yang datang dari luar kota hanya untuk mencicipi Mie Bangladesh di tempat asalnya.

Salah satu pelanggan setia, Dinda (23), mahasiswa dari Depok, mengatakan, “Awalnya cuma lihat di TikTok, eh pas coba ternyata enak banget! Pedasnya nonjok, tapi bumbunya nendang juga.”

 

Para penjual pun tak kalah kreatif dalam memasarkan. Beberapa bahkan memberi nama-nama unik untuk level pedas mereka, seperti “Level Sakit Hati”, “Level Ditinggal Nikah”, atau “Level Neraka Jahanam”.

Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan muda yang suka tantangan dan ingin mengabadikan momen makan ekstrem di media sosial.

 

 

Fenomena Mie Bangladesh juga menunjukkan potensi ekonomi kuliner jalanan yang sangat besar.

Hanya dengan modal mie instan, beberapa bahan dapur, dan kreativitas bumbu, para penjual bisa meraup omzet hingga jutaan rupiah per hari.

Arman mengaku bisa menjual lebih dari 200 porsi per hari pada akhir pekan.

 

Melihat animo masyarakat, beberapa pelaku usaha mulai mengembangkan usaha ini menjadi franchise kecil-kecilan.

Bahkan, ada yang sudah mulai menjual bumbu Mie Bangladesh dalam bentuk kemasan botol agar bisa dinikmati di rumah.

 

 

Meski menggoda, para ahli gizi mengingatkan agar tidak mengonsumsi makanan super pedas secara berlebihan.

Dr. Hadi Wibowo, ahli nutrisi dari RSUD Cipto Mangunkusumo, menyarankan agar masyarakat menyesuaikan level pedas dengan toleransi masing-masing.

“Makan pedas boleh, tapi jangan sampai merusak lambung atau menimbulkan gangguan pencernaan. Minum air putih cukup dan jangan makan saat perut kosong,” katanya.

 

 

Mie Bangladesh bukan hanya sekadar mie pedas. Ia adalah representasi dari kreativitas kuliner jalanan Indonesia yang terus berevolusi.

Dengan modal sederhana, rasa yang nendang, dan promosi yang viral, Mie Bangladesh membuktikan bahwa makanan kaki lima pun bisa jadi bintang utama dalam dunia kuliner.

 

Jika Anda pecinta pedas sejati, mungkin sudah saatnya menantang diri dan mencoba sendiri sensasi Mie Bangladesh.

Tapi ingat, siapkan mental dan segelas susu dingin — karena sekali coba, bisa-bisa ketagihan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: