Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Wacana Pembentukan Kabupaten Siasia Agar Responsif Terhadap Warga

Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Wacana Pembentukan Kabupaten Siasia Agar Responsif Terhadap Warga.--Dokumen Palpos.id
PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Wacana Pembentukan Kabupaten Siasia Agar Responsif Terhadap Warga.
Rencana pemekaran wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) selalu menjadi sorotan dan didukung berbagai elemen masyarakat.
Salah satu usulan pemekaran wilayah Sulawesi Tengah yang diperjuangkan adalah pembentukan Kabupaten Siasia agar menjadi daerah otonomi baru (DOB).
Daerah pemekaran wilayah Sulawesi Tengah ini sendiri akan memisahkan diri dari Kabupaten Banggai Kepulauan sebagai kabupaten induk.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Wacana Pembentukan Kabupaten Tombotika Raya yang Kaya Hasil Hutan
Usulan pemekaran wilayah Sulawesi Tengah ini mencerminkan semangat untuk mendekatkan pelayanan publik dan mempercepat pembangunan daerah tertinggal.
Selain itu, tujuan pemekaran wilayah Sulawesi Tengah ini juga untuk menjawab kebutuhan konservasi ekosistem laut yang kian mendesak saat ini.
Dimana, daerah hasil pemekaran wilayah Sulawesi Tengah ini dirancang sebagai entitas administratif yang berfokus pada sektor kelautan, perikanan, dan pelestarian lingkungan bahari.
Dengan luas wilayah mencapai 12.285 km² dan populasi sekitar 48.000 jiwa, kabupaten hasil pemekaran wilayah Sulawesi Tengah ini terdiri dari gugusan pulau-pulau terpencil yang tersebar di perairan timur Provinsi Sulteng.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Tengah: Wacana Pembentukan Kabupaten Batuoili Miliki Beragam Potensi SDA
Di tengah ancaman perubahan iklim, degradasi ekosistem laut, serta tekanan pembangunan yang tidak ramah lingkungan, pemekaran ini diyakini menjadi solusi strategis untuk memperkuat ketahanan ekologis dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Alasan Utama Pemekaran
Salah satu alasan utama yang melatarbelakangi usulan pembentukan Kabupaten Siasia adalah sulitnya akses masyarakat terhadap pelayanan dasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpos.disway.id