Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh: Memek Ternyata Makanan Unik yang Memikat Chef Renata

Kamis 12-10-2023,10:23 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

SIMEULUE, PALPOS.ID - Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh: Memek Ternyata Makanan Unik yang Memikat Chef Renata.

Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, memanggil perhatian kuliner dunia setelah chef terkenal, Renata, mengutarakan keinginannya untuk mencicipi makanan legendaris yang sedang hangat diperbincangkan, yakni memek.

Dengan segala daya tarik dan kekhasannya, memek, kuliner yang terbuat dari bahan baku ketan gongseng dan pisang, menjadi andalan di Kabupaten Simeulue. Di bawah ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang kuliner ini yang sudah mencuri hati banyak orang.

1. Memek, Kuliner Warisan Budaya

Makanan ini telah menjadi salah satu kuliner andalan makanan tradisional warga Simeulue. Bahkan, makanan yang melegenda ini telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan pada tahun 2019. Ini menandakan pentingnya memek dalam melestarikan budaya Aceh, khususnya Simeulue.

 

BACA JUGA:Perjuangan Panjang Simeulue Menuju Kabupaten Otonom: Sejarah, Legenda, dan Transformasi

BACA JUGA:Fakta Menarik Pulau Simeulue Provinsi Aceh, Beruntung Saat Tsunami dan Uang Koin Rp 1000 Tidak Berlaku



2. Kuliner yang Sulit Ditemukan

Memek tidak bisa ditemui setiap hari di pulau yang terkenal dengan penghasil cengkih dan lobster ini. Makanan ini biasanya disajikan selama bulan Ramadan, ketika hampir semua masyarakat membuat memek untuk berbuka puasa.

Di hari-hari biasa, memek sulit ditemui karena bahan-bahannya seperti santan membuatnya mudah basi. Kebanyakan wisatawan harus memesan langsung kepada warga di sana yang terampil dalam membuat hidangan ini.

3. Memek, Kuliner Nelayan

Memek dulunya adalah makanan yang digunakan oleh para nelayan Simeulue ketika mereka pergi melaut. Karena cara pembuatannya yang sederhana, para nelayan hanya membawa bahan-bahan dasar seperti pisang dan beras ketan yang telah digongseng. Makanan ini menjadi pengganti nasi mereka saat berlayar di laut.

4. Arti Nama yang Unik

Nama "memek" sebenarnya berasal dari kata "mamemek," yang dalam bahasa setempat berarti "mengunyah-ngunyah" atau "menggigit." Meskipun memiliki arti yang unik, masyarakat Simeulue lebih populer menyebutnya sebagai "memek," dan nama ini telah diwariskan dari nenek moyang mereka.

 

BACA JUGA:Upaya Mewujudkan Kabupaten Kepulauan Selaut Besar (KKSB) Sebagai Daerah Otonomi Baru

BACA JUGA:Pulau Baru di Provinsi Aceh, Miftachuddin Cut Adek: Terbentuk Akibat Gempa Tahun 2004



5. Kelezatan Memek

Memek memiliki bentuk seperti bubur yang ditaburi beras ketan yang telah digongseng. Rasanya enak, legit, dengan rasa pisang yang terasa dan tekstur yang lembut saat dikunyah. Kuliner ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang datang ke Pulau Simeulue, yang penasaran dengan makanan khas yang telah ada sejak zaman penjajahan dulu.

Dengan semua daya tarik dan sejarah uniknya, memek dari Kabupaten Simeulue, Aceh, menjadi sorotan dunia kuliner. Namun, wisatawan harus bersabar untuk menikmatinya, karena makanan ini hanya tersedia pada bulan Ramadan dan di lokasi tertentu di pulau ini.

Terlepas dari kerumitan mencarinya, kuliner ini adalah salah satu harta budaya yang patut dijaga, mengingat statusnya sebagai warisan budaya tak benda. Jadi, jika Anda merencanakan kunjungan ke Aceh, pastikan untuk mencicipi kelezatan legendaris ini.

Upaya Mewujudkan Kabupaten Kepulauan Selaut Besar (KKSB) Sebagai Daerah Otonomi Baru.

 

BACA JUGA:Tiga Syarat Pembentukan Calon Provinsi Baru Pemekaran Provinsi Aceh, Ini Penjelasan Pihak Kemendagri...

BACA JUGA:UPDATE TERBARU! 3 Usulan Provinsi Daerah Otonomi Baru Pemekaran Provinsi Aceh

Kategori :