Iklan PEMUTIHAN PAJAK PEMPROV
Iklan Astra Motor

Bubur Ayam Jadi Primadona Baru Kuliner Pagi : Antrean Mengular di Berbagai Kota

Bubur Ayam Jadi Primadona Baru Kuliner Pagi : Antrean Mengular di Berbagai Kota

Bubur ayam kembali jadi primadona sarapan di berbagai kota!-Fhoto: Istimewa-

“Saya sebenarnya bukan penggemar bubur ayam. Tapi setelah coba bubur di sini, jadi doyan,” ujar Rani, salah satu pelanggan tetap yang mengaku datang hampir tiga kali seminggu. “Pilihan toppingnya lengkap, rasanya pun konsisten.”

Peningkatan popularitas bubur ayam juga didorong oleh berkembangnya tren comfort food, terutama pascapandemi. Banyak orang mencari makanan yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga memberikan rasa aman, hangat, dan akrab.

BACA JUGA:Sate Ayam Kembali Jadi Primadona Kuliner Nusantara, Penjualan Meningkat Tajam di Berbagai Daerah

BACA JUGA:Rendang Makin Mendunia : Dari Dapur Minang ke Panggung Kuliner Global

Bubur ayam dianggap memenuhi seluruh unsur tersebut. Teksturnya lembut, rasanya ringan, dan cocok disantap oleh segala usia.

Menurut pengamat kuliner Nusantara, Lilis Hartati, bubur ayam memiliki keunikan tersendiri sebagai kuliner yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

“Kita melihat banyak inovasi dalam penyajian bubur ayam, mulai dari penggunaan kaldu ayam kampung, topping rempah, hingga varian pedas kekinian,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa bubur ayam adalah contoh makanan yang sederhana namun memiliki fleksibilitas tinggi, sehingga mudah dikreasikan tanpa kehilangan karakter dasarnya.

Platform layanan pesan-antar makanan juga turut mencatat pertumbuhan pesat pada kategori bubur ayam. Data internal dari salah satu layanan menunjukkan bahwa pemesanan bubur ayam meningkat hingga 35% dalam tiga bulan terakhir.

Waktu pemesanan paling tinggi berada pada pukul 06.00 hingga 08.30 pagi, tetapi tidak sedikit pengguna yang memesan bubur sebagai makan siang atau bahkan makan malam.

Vendor-vendor baru pun mulai bermunculan. Tidak sedikit pengusaha muda yang melihat potensi bisnis bubur ayam dan membuka usaha dengan konsep kekinian, mulai dari kemasan takeaway ramah lingkungan hingga paket bundling dengan kopi atau teh susu.

Salah satu contohnya adalah Bubur Ayam Modern “Porrich” di Jakarta Barat, yang menggabungkan bubur ayam tradisional dengan gaya rice bowl bergaya Jepang. Varian seperti Bubur Ayam Teriyaki dan Bubur Ayam Spicy Mayo ternyata menarik minat anak muda.

Namun, di balik popularitasnya, beberapa pedagang mengaku menghadapi tantangan, terutama dari sisi harga bahan baku.

Kenaikan harga ayam, minyak, dan gas membuat mereka harus berinovasi agar tetap dapat menjual bubur pada harga yang terjangkau.

Meski begitu, sebagian besar pedagang memilih tidak menaikkan harga secara signifikan demi menjaga loyalitas pelanggan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: