Resmi Dibuka, JKPI Ke-IX Siap Tampilkan Berbagai Macam Budaya di Indonesia
Jajaran Pemerintah Kota Palembang menghadiri pembukaan Rakernas JKPI IX di halaman Museum SMB II Palembang, Rabu 02 November 2022.-Palpos.id-
PALEMBANG, PALPOS.ID - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) ke IX yang digelar pada hari ini, Rabu 2 November 2022 telah resmi dibuka oleh Walikota Palembang, H Harnojoyo.
Acara yang diselenggarakan di halaman Museum SMB II Kota Palembang ini akan berlangsung sampai tanggal 5 November 2022 mendatang.
Kurang lebih ada sebanyak 73 anggota JKPI, akan tetapi yang hadir untuk ikut memeriahkan acara hanya 44 anggota dari seluruh daerah di Indonesia yang terlibat dalam karnaval budaya tersebut.
"Kalau tidak salah ada 73 anggota JKPI ada 44 yang hadir masing-masing membawa anggota 100-400. Jadi tamu kita hari ini sudah mencapai kurang lebih 10.000," ujar Harno kepada awak media.
BACA JUGA:Jelang Event JKPI Kambang Iwak Dilakukan Perbaikan
Harno mengatakan jika Kota Palembang telah ditunjuk sebagai tuan rumah dalam rangkaian kegiatan Rakernas JKPI ke IX.
"Dengan ditunjuknya Palembang sebagai tuan rumah rakernas tentu ini menjadi tempat bertemunya seluruh kota dan kabupaten yang menjadi anggota JKPI dengan nantinya akan dimeriahkan dengan beragam acara kebudayaan," katanya.
Lebih lanjut kata Harno, ledakan pengunjung di acara tersebut tentunya akan membawa keuntungan bagi Kota Palembang.
"Jadi bisa dibayangkan kalau mereka bisa menghabiskan uangnya hingga Rp 1 juta per hari tentu ini menjadi angin segar bagi UMKM di Palembang mulai dari kuliner dan fashion," lanjutnya.
BACA JUGA:Palembang Akan Jadi Tuan Rumah pada Rakernas Ke-IX JKPI
Harno juga meminta agar masyarakat Kota Palembang dapat ikut bekerjasama menyambut baik tamu-tau yang hadir terutama yang datang dari Uni Emirat Arab (UEA) dan Korea.
"Nah berlangsungnya acara ini setiap masyarakat diharapkan dapat turut terlibat dan bekerjasama dalam menyambut dan memanjakan tamu-tamu yang hadir.
Bahkan beberapa diantaranya juga didatangkan dari Uni Emirat Arab (UEA) dan Korea.
Dengan budaya ramah tamah Palembang kita harap mereka bisa membawa kesan dan kenangan yang baik sehingga bisa bercerita dengan keluarganya dan bisa kembali lagi kesini," imbuhnya.
BACA JUGA:Palembang Jadi Tuan Rumah Event JKPI 2022
Selain panggung kesenian dan ratusan bazar UMKM, nantinya akan ditampilkan juga permainan tradisional yang identik dari tiap daerah yang ada.
"Jadi nanti akan ada kearifan lokal lain yang akan ditonjolkan dalam rakernas, diantara permainan tradisional yang identik dari setiap wilayah," kata Harno.
Sementara itu, Direktur Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), Asfarinal menyebutkan Rakernas yang digelar di Kota Palembang selain bertujuan untuk merumuskan beberapa persoalan dan gagasan yang dimiliki setiap anggota.
Akan tetapi juga dimaksudkan untuk memperkuat silaturahim antar anggota dengan memperkenalkan usaha masyarakat berbasis produk lokal.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Buka Seleksi PPPK, Begini Cara Daftarnya
"Kita lebih membahas bagaimana ruang kota pusaka itu dengan diisi langsung oleh insan-insan kreatif di kota pusaka, jadi ruang pusaka itu harus diisi yang ketinggalan harus kita gali untuk menjadi penggerak bagi kota ini sendiri," terangnya.
Sementara itu dari 73 anggota aktif JKPI hanya ada 44 anggota yabg hadir dalam rangkaian rakerna dengan dipimpin langsung oleh kepala daerah dari masing-masing kota dan kabupaten.
"Anggota JKPI ini 73 kota dan kabupaten, tapi pada saat ini hanya hadir 44 kota dan kabupaten dan hampir semuanya hadir langsung dipimpin oleh kepala daerahnya kemudian setiap peserta mengirimkam ratusan delegasi untuk terlibat dalam pentas seni kebudayaan itu," sambungnya.
Selain dari pentas seni dan kebudayaan, Asfarinal menerangkan terdapat pula seminar internasional yang diisi langsung oleh narasumber yang berasal dari Negara Uni Emirat Arab (UEA) dan Korea.
BACA JUGA:Diprediksi Akan Alami Curah Hujan Tinggi, Ini Antisipasi Pemkot Palembang
"Narasumber seminar dari asing dengan harapan mereka bisa mengedukasi dan membandingkan pengelolaan kota lama mereka menjadi mesin uang dan industri pariwisata.
Makanya kita undang UEA sedemikian hebat perekonomian mereka, tapi mereka tetap tidak melupakan kebudayaan dan culture itu menjadkan kekuatan bagi mereka, itu juga bagi korea," tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: