Warga Palembang Bayar Buang Limbah Rumah Tangga, Segini Tarifnya..

Warga Palembang Bayar Buang Limbah Rumah Tangga, Segini Tarifnya..

Dirut Perumda Tirta Musi Palembang, Andi Wijaya Adani dan tim dari Australia meninjau proyek IPAL di Sei Selayur--humas perumda tirta musi

“Progres kontruksi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sei Selayur saat ini sudah 90 persen.  Tinggal 10 persennya finishing perpipaan, dan penghias saja," jelasnya. 

Menurutnya kemitraan yang dijalin untuk pengolahan air limbah ini semoga dapat menjadi model atau percontohan dalam pengolahan air limbah dikota - kota yang ada di seluruh Indonesia. 

BACA JUGA:26 Paket Proyek Pembangunan Fisik Kota Prabumulih Segera Dilelang

BACA JUGA:Kedapatan Bakar Lahan, Warga Cek Dam Ditetapkan Tersangka

“Memang ini banyak tantangannya. Yang pasti sangat susah, karena tidak seluruh orang paham pentingnya IPAL ini. Tapi, saya yakin dengan komitmen dari kepala daerah, stakeholder terkait seperti Perumda Tirta Musi maka pengolahan air limbah ini di Palembang dapat direalisasikan,” paparnya.

Gerard menjelaskan, untuk pengolahan limbah ini dari rumah tangga yang kemudian masuk dan diolah di IPAL Sei Selayur, setelah itu dikembalikan lagi ke sungai sudah dalam kondisi baik. 

"Hasil pengolahan air limbah inilah yang tidak lagi mencemari sungai, sehingga memberikan banyak dampak (multi efek), baik secara ekonomi, kesehatan, pariwisata dan lain-lain," jelasnya. 

Misalnya, dampak ekonomi Palembang, dengan sungai Musi lebih bersih akan membuat cita - cita pemerintah untuk menjadikan pariwisata sungai dan mendatangkan wisatawan sehingga ketika orang datang ke Palembang tidak hanya dapat menikmati makan pempek saja tapi juga berwisata di sungai Musi. 

BACA JUGA:Cek Bansos PIP 2023 Cair Februari, Siswa Bisa Buat Laporan Melalui 3 Cara Ini...

BACA JUGA:Buruan Cek Bansos PIP 2023, Siswa SMA Dapat Rp1 Juta dan Cair Februari Ini

"Dari kesehatan, ini tanpa kita sadari limbah membuat orang sakit, dan ini tentu efek nya bukan dari kesehatan saja, tapi juga ke ekonomi, dan sosial nya," katanya. 

Lebih lanjut, Gerard mengatakan, kapasitas yang sudah dibangun sekarang lebih dari 22 ribu SR. "Tapi ini kembali lagi kepada keinginan masyarakat sebagai demand (permintaan) untuk menggunakan apa tidak," ujarnya. 

Secara ideal, menurutnya untuk kota sebesar Palembang butuh beberapa IPAL lagi. Sebab yang sudah dibangun ini saja baru untuk percontohan dan akan mengcover beberapa wilayah saja, seperti kawasan Jl. Merdeka salah satunya. 

"Karena kapasitas yang ada sekarang belum untuk cover semua wilayah kota Palembang yang terbilang besar. Jadi, memang harus ditambah lagi," tukasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: