Antisipasi Longsor dan Banjir, BNPB Anggarkan Rp11 Miliar Bangun Talud di Prabumulih
Antisipasi longsor dan banjir, BNPB Bangun Talud Senilai 11 Miliar di Prabumulih-Foto : Prabu/Palpos-
PRABUMULIH,PALPOS.ID - Guna mengantisipasi terjadinya longsor di bantaran Sungai Kelekar, Pemerintah Kota (Pemkot) PRABUMULIH membangun dinding penahan pinggir sungai alias Talud di bantaran sungai tersebut tepatnya samping Citimall PRABUMULIH Jalan Lingkar Timur Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan PRABUMULIH Timur.
Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM mengatakan, pembangunan talud tersebut dananya bersumber dari APBN melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Dananya dari pusat, untuk pembangunan Talud itu pemerintah pusat menganggarkan sebesar Rp11 miliaran,” ungkap Ridho ketika dibincangi wartawan di kantor Pemkot Prabumulih, Selasa (27/6).
BACA JUGA:Cuti Bersama, Ridho Yahya : Manfaatkan untuk Hal-Hal yang Positif
Walikota dua periode ini berharap, dengan dibangunnya talud tersebut dapat mencegah terjadinya longsor akibat luapan air sungai serta mencegah terjadinya banjir.
“Ini sebenarnya usulan kita tiga tahun yang lalau (2020, red),” ujar suami Ir H Suryanti Ngesti Rahayu ini.
Sementara, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Prabumulih, Sriyono SH melalui Kasi Rehabilitasi dan Konstruksi, Ari Santari menuturkan talud yang dibangun tersebut panjangnya 600 an meter.
BACA JUGA:Horee !! Pemkot Prabumulih Cairkan Insentif RT dan RW
“Panjangnya itu 611 meter, jadi 300 meter sebelah kiri dan 300 meter sebelah kanan, dananya itu bersumber dari BNPB pusat,” tuturnya sembari mengatakan pembangunan talud tersebut diperuntukan bagi masyarakat Kota Prabumulih.
Dikatakan Ari Santari, pembangunan talud tersebut bertujuan untuk mengurangi dampak banjir.
“Karena berdasarkan monev dari BNPB disana titiknya, kondisinya sudah tak dapat menampung air jika hujan deras sehingga rawan menyebabkan banjir serta longsor,” bebernya.
BACA JUGA:Walikota Prabumulih Wariskan 3 PR Bagi Penerusnya
Lebih lanjut Ari menuturkan, proyek belasan miliar tersebut ditarget selesai 180 hari kalender.
“Jadi selain membangun talud tersebut, mereka juga melakukan pengerukan terhadap lumpur engerukan terhadap lumpuryang ada disana,” pungkasnya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: