Sudah 2 Kali Ganti Gubernur, Pembangunan Kota Baru Lampung Tetap Mangkrak, Ini Alasannya
Alasan mengapa proyek pembangunan kota baru calon ibukota Provinsi Lampung Mangkarak dan akankah dilanjutkan lagi?--
PALEMBANG, PALPOS.ID – Meski sudah 2 kali ganti gubernur, proyek pembangunan kota baru calon ibukota Provinsi Lampung tetap mangkrak.
Mangkraknya mega proyek yang digagas Gubernur Sjachroedin ZP dan dimulai tahun 2010 yang lalu itu meninggalkan misteri.
Sejumlah komponen masyarakat melancarkan kritikan pedas atas proyek yang sudah menelan anggaran Rp1,2 triliun tersebut.
BACA JUGA:Sudah Habisan Duit Ratusan Miliar, Begini Kondisi Terakhir Kota Baru, Calon Ibukota Provinsi Lampung
Terlebih empat bangunan sudah berdiri di areal eks PTPN 7 seluas 1.300 hektare di Kabupaten Lampung Selatan itu.
Kondisi terkini kota baru yang merupakan ide besar Gubernur Sjachroedin ZP itu bak kota mati.
4 bangunan yang terdiri atas kantor Gubernur, Gedung DPRD Provinsi Lampung, Balai Adat, dan Rumah Sakit terbengkalai.
BACA JUGA:Kondisi Terkini Bangunan di Kota Baru Calon Ibukota Provinsi Lampung, Yuk Disimak !
Termasuk infrastruktur jalan rusak parah dan kini dimanfaatkan warga untuk bercocok tanam.
Ide awal pembangunan kota baru sebagai pusat pemerintahan Pemerintah Provinsi Lampung ini karena Kota Bandar Lampung dinilai tidak refrestatif lagi.
Selain itu, kota baru berada di lokasi strategis karena dekat dengan ruas tol Trans Sumatera.
BACA JUGA:Pantai Terkotor Nomor 2 di Indonesia Ada di Lampung, Begini Kondisinya Sekarang
Namun Gubernur Lampung pengganti Sjachroedin ZP memilih tidak melanjutkan mega proyek tersebut.
Alasannya anggaran untuk membangun kota baru cukup besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: