Ratusan Guru Resah Ulah Oknum yang Mengatas Namakan Media dan LSM, Ini Tanggapan Cerdas Kajari Lubulinggau

Ratusan Guru Resah Ulah Oknum yang Mengatas Namakan Media dan LSM, Ini Tanggapan Cerdas Kajari Lubulinggau

Kajari Lubuklinggau, Riady Bayu Kristianto--

LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID- Ratusan guru SD, SMP dan SMA se  Bumi Sebiduk Semare yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sambangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Lubuklinggau - Sumatera Selatan, Jumat 20 Oktober 2023.

Kedatangan para guru ini untuk menyampaikan aspirasi mereke secara langsung ke Kajari Lubuklinggau.

Pasalnya para kepala sekolah dan guru ini mengaku sudah resah dengan ulah oknum yang mengatasnamakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan media, yang sering mendatangi sekolah-sekolah di Kota Lubuklinggau.

BACA JUGA:Warga Ucapkan Terimakasih ke Satgas TMMD-118 Kodim 0406/Lubuklinggau

Kedatangan para oknum dimaksud terindikasi untuk melakukan intimidasi yang berujung dengan pemerasan.  

Hal itu terungkap dalam audiensi ratusan para guru yang dipimpin langsung Ketua PGRI Lubuklinggau, Erwin Susanto dengan Kajari Lubuklinggau Riady Bayu Kristianto, di Aula Kejari Lubuklinggau, Jumat 20 Oktober 2023.

Dalam pertemuan tersebut, salah satu perwakilan guru dari SMA Negeri 3 menyampaikan bahwa oknum yang mengatasnamakan media dan LSM sudah sangat meresahkan.

BACA JUGA:Diselimuti Kabut Asap Bukit Sulap Hilang dari Pandangan, Belajar Mengajar di Lubuklinggau Dipersingkat

"Mereka datang melakukan intimidasi,"ujarnya.

Sementara itu usai audiensi, Ketua PGRI Lubuklinggau Erwin Susanto, menjelaskan terkait kedatangan mereka ke Kajari selain untuk bersilaturahmi sekaligus untuk menyampaikan aspirasi terkait kejadian yang akhir-akhir ini terjadi.

Menurut Erwin, persoalan pertama yang disampaikan terkait adanya laporan wali siswa ke Kejari Lubuklinggau, yang sudah menganggu phisikologis para guru di sekolah.

BACA JUGA:Dugaan Peredaran Miras Kemasan Sachet Menyasar Anak Sekolah, Ini Yang Dilakukan Kapolres Lubuklinggau

Kemudian pihaknya juga menyampaikan persoalan tentang maraknya kepala sekolah yang dilaporkan oknum wartawan ataupun LSM ke Kejari yang belum tentu kebenarannya.

"Kami sudah sampaikan juga dengan pak Kajari bahwa kami sekolah ini tidak ada niat jahat, seperti itu yang diduga banyak makan duit itu (dana BOS)," ungkap Erwin.

Yang jelas lanjutnya program kerja mereka sebagai guru sudah ada dalam ARKAS (Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah). "Jadi apa yang akan dikerjakan dalam satu tahun itu sudah ada dalam ARKAS semua," ujarnya.

BACA JUGA: Massa Pendemo Vs Polisi Bentrok di KPU Lubuklinggau Sumatera Selatan, 2 Orang Kena Tembak Brimob

Sedangkan Kajari Lubuklinggau, Riady Bayu Kristianto menegaskan bahwa menanggapi keresahan para guru dengan ada beberapa oknum yang mengatasnamakan wartawan dan LSM, yang menurut para guru telah mengintimidasi  sehingga peristiwa tersebut membuat perasaan tidak nyaman, bekerja tidak tenang, ada ketakutan dan juga kekhawatiran.

" Maka saya selaku APH (Aparat Penegak Hukum) dan juga Kajari Lubuklinggau, menyampaikan kepada bapak dan ibu guru tadi, bahwa yang penting kerja yang baik, sesuai aturan, ada SOP dan juga tidak ada niat yang mencle-an atau yang tidak baik dalam melaksanakan tugas," katanya.

Apakah itu lanjut Riady, yang menyangkut dengan pengelolaan anggaran dari pusat ataupun anggaran dari APBD.  

BACA JUGA: Massa Pendemo Vs Polisi Bentrok di KPU Lubuklinggau Sumatera Selatan, 2 Orang Kena Tembak Brimob

"Untuk itu jangan ada kekhawatiran  siapapun yang datang, siapapun yang mengintimidasi, jangan sampai kemudian peristiwa itu mengganggu dalam melaksanakan tupoksi teman-teman sebagai guru," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Kajari juga menegaskan bahwa dirinya selaku masyarakat yang melakukan control sosial selalu berpikir positif.  

"Jadi selama bapak/ibu bekerja sesuai dengan ketentuan dan SOP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selaku guru jangan ada kekhawatiran," tegasnya lagi.

BACA JUGA:Pengunci Kotak Suara Gunakan Kabel Ties Disangsi Banyak Pihak, Ini Tanggapan Bawaslu Lubuklinggau

Selain itu dikatakan Riady, setiap pengaduan yang masuk, dirinya  tidak pernah mengambil sikap pendapatnya pribadi.

"Pasti saya disposisi, teliti dengan baik dan cermat, segera buat tela'ah dan pendapat, segera tidaklanjuti sesuai denga SOP prosedur dan ketentuan," jelasnya.

Menurut Riady, ada aturan main dalam menanggapi pengaduan masyarakat. Selain itu pihaknya juga tidak bisa mengesampingkan dari SKB antara mendagri, jaksa agung, kapolri.

BACA JUGA:Data Pengendalian Inflasi di Kota Lubuklinggau Tidak Terbaca Database, Nah Loh...

Kita tidak bisa mengesampingkan sama sekali," ulangnya.

Namun demikian, dijelaskan Riady, dipengaduan itu kadang kalah dilampirkan juga bahan-bahan analisa pihaknya bahwa ini dimungkinkan ada penyimpangan misalkan foto, dokumen fiktif dan sebagainya.

"Jadi misalkan dari awalnya itu sudah ada niat yang tidak baik,  tentunya teman-teman yang membuat telaah akan menaikan ke tahapan selanjutnya," pungkas Ryadi.

BACA JUGA:Polemik Kepres dan Inpres Menempatkan Anak PKI Jadi Korban Tragedi 1965, Ini Tanggapan Merismon

Pantauan palpos.disway.id  di lokasi, karena keterbatasan ruangan audiensi, tidak semua guru yang masuk untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Ada puluhan guru yang menunggu diluar ruangan pertemuan. Bahkan ada juga guru yang hanya datang dan menunggu diluar gedung (halaman) Kejari Lubuklinggau. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: