TNI AU Luncurkan Program Ambisius: Misi AWACS dan Keterlibatan PTDI dalam Proyek Revolusioner
--
BACA JUGA:APC Anoa 6x6 Buatan PT Pindad Dipercaya Pasukan PBB Untuk Atasi Konflik Dunia
Dirgantara Indonesia adalah mitra utama grup Airbus di Asia, yang telah sukses memproduksi sebagian besar pesawat militer untuk wilayah tersebut.
C295 AEW&C, dikembangkan oleh Airbus Defense and Space dan IAI/ELTA, menawarkan kemampuan peringatan dini udara dengan radome 360 derajat EL/W-2090.
Media Prancis meyakini bahwa pesawat ini memiliki keunggulan yang signifikan dibandingkan dengan pesaingnya.
BACA JUGA:Melintasi Batas Ketinggian: Bagaimana Rafale Membuat Indonesia Jadi Powerhouse Militer
BACA JUGA:Logistik Spektakuler: Kisah Pengiriman Radar 30 Ton Pemburu Rudal Nuklir untuk TNI AU
Mereka menyatakan bahwa pemilihan C295 AEW&C akan menguntungkan Indonesia secara keseluruhan, mengingat keterlibatan PTDI dan hubungan baik dengan mitra internasional, termasuk Israel.
Proses modernisasi TNIAU sekarang mencakup pemenuhan kebutuhan AWACS dengan mempertimbangkan beberapa pesaing, termasuk pesawat Boeing E-7A Wedgetail Amerika dan Embraer E-99 Brasil.
Namun, media Prancis menyoroti keunggulan Airbus C295 AEW&C dalam artikelnya, mempertimbangkan aspek produksi lokal dan integrasi sistem yang dilakukan bersama dengan kelompok Eropa dan konsorsium Israel IAI-Elta.
BACA JUGA:Dari Bantar Gebang menuju Dunia: Kisah Sukses PT Komodo Armament Memproduksi Senapan Serbu D5
Seiring peluncuran program yang bertujuan menyediakan dua hingga tiga AWACS, TNI AU
Indonesia sedang memasuki era baru dalam meningkatkan kemampuan pertahanan udara mereka.
Pilihan pesawat AEW&C menjadi fokus strategis, dan langkah ini dapat membuka peluang kolaborasi lebih lanjut dalam pengembangan dan produksi alutsista untuk masa depan.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: