PT Pindad Serahterimakan 10 Unit Tank Harimau: Langkah Menuju Kemandirian Alutsista Indonesia

BACA JUGA:Super Rafale F5: Persaingan Varian Terbaru yang Menggetarkan di Arena Jet Tempur Global

Harapan akan masa depan yang cerah ini juga mencakup potensi produksi mandiri Tank Harimau.

PT Pindad diharapkan dapat menjadi produsen utama yang mampu memenuhi kebutuhan pertahanan Indonesia tanpa ketergantungan pada pihak luar.

Ini adalah langkah monumental untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam pengembangan dan produksi alutsista kelas dunia.

BACA JUGA:Dibalik Kanon 30 mm: Kisah Sukses Konsorsium Indonesia Garap Tank Boat Antasena

BACA JUGA:Rahasia Mahal CH 47F Chinook: Kisah Helikopter Canggih yang Ditawarkan ke Indonesia

Peran vital Tank Harimau dalam pertahanan Indonesia tercermin dalam desain arsitektur yang unggul. Tingkat ketahanan medan perang yang dimilikinya menjadikannya pilihan yang sangat strategis.

Perlindungan balistik canggih, termasuk sistem perlindungan ranjau, menunjukkan bahwa Tank Harimau tidak hanya kuat secara offensif, tetapi juga memiliki prioritas tinggi terhadap keselamatan kru yang mengoperasikannya.

Kompleksitas teknologi yang tertanam dalam Tank Harimau semakin memperkuat posisinya sebagai alutsista unggulan.

BACA JUGA:CZ 805 BREN: Senapan Serbu Elite yang Merajai Lautan - Pilihan Kopaska dan Marinir

BACA JUGA:Tank Harimau: Kekuatan Futuristik yang Siap Mengejutkan Dunia Militer!

Kamera siang dan malam, termal untuk pengemudi, dasbor digital multifungsi, dan sistem penglihatan generasi ke-3 menciptakan lingkungan yang optimal untuk kru.

Keberadaan teknologi Battlefield Management System (BMS) dan Laser Warning System (LWS) memberikan dimensi taktis dan situasional yang tinggi.

Senjata utama Tank Harimau, turret John Cockerill 3105 generasi terbaru dengan meriam utama 105 mm bertekanan tinggi, menjadi unsur yang mendominasi di medan pertempuran.

BACA JUGA:Angkatan Laut Filipina Akui Kapal Perang SSV Buatan Indonesia

Sumber: