Pemekaran Wilayah Otonomi Baru Sumatera Utara: Kampung Unik di Langkat dan Penduduknya Utamakan Kasih Sayang

Pemekaran Wilayah Otonomi Baru Sumatera Utara: Kampung Unik di Langkat dan Penduduknya Utamakan Kasih Sayang

Pemekaran Wilayah Otonomi Baru Sumatera Utara: Kampung Unik di Langkat dan Penduduknya Utamakan Kasih Sayang.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Masyarakat kampung ini hidup secara gotong royong dalam memenuhi kebutuhannya. 

Mereka memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan hasilnya diserahkan ke Baitul Mal atau kas kampung, yang kemudian digunakan untuk kesejahteraan warga. 

Pendekatan ini mencerminkan filosofi hidup bersama, di mana segala sesuatu yang diperoleh digunakan untuk kepentingan bersama, bukan individu.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Tujuh Daerah Kabupaten Paling Tajir di 'Kota Melayu Deli'

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Intip Profil Kabupaten Asahan Calon Otonomi Baru Provinsi Sumatera Timur

Kepemimpinan di Kampung Matfa

Kepemimpinan Tuan Guru

Kampung Matfa dipimpin oleh seorang tuan guru bernama YM Tuan Imam. 

Ia melanjutkan kepemimpinan ayahnya, Tuan ku Guru Ali Nas’ud Bin Abdullah, yang memiliki gelar Al Mukarom Habib Maulana Ayidusyech KH Ali Mas’ud Al Banjari, Al Rasululli. 

Di bawah kepemimpinan mereka, kampung Matfa telah berkembang pesat dengan berbagai sektor yang mampu menghidupi ribuan warga.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Menilik Potensi Kabupaten Asahan dalam Pembentukan Provinsi Sumatera Timur

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Akademisi Tegaskan Otonomi Baru Provinsi Sumatera Timur Memenuhi Syarat

Sektor-sektor yang Dikembangkan

Sektor yang dikembangkan di kampung ini antara lain pertanian, peternakan, perikanan, dan juga eksplorasi minyak mentah.

Setiap sektor ini dikelola dengan baik dan hasilnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan seluruh warga kampung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: