Peluncuran Modul Perlakuan ABH Terorisme, Kemenkumham Sumsel : Bentuk Dukungan Pembinaan Andikpas
--
Peluncuran modul ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam sistem pemasyarakatan di Indonesia, terutama dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan anak-anak.
Reynhard Silitonga menyatakan bahwa Ditjenpas akan terus berupaya meningkatkan kualitas pembinaan dan pembimbingan bagi ABH.
“Ini adalah langkah awal. Kami akan terus mengevaluasi dan memperbaiki standar serta modul yang ada agar dapat memberikan hasil yang lebih baik bagi anak-anak yang terlibat dalam kasus terorisme,” tambah Reynhard.
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Dorong Songket Palembang sebagai Indikasi Geografis
BACA JUGA: Kemenkumham Sumsel Berikan Pembinaan Pemanfaatan BMN dan Penggunaan Rumah Negara Kepada Satuan Kerja
Kolaborasi antara Ditjenpas, YPP, dan AIPJ2 ini menunjukkan komitmen yang kuat dari berbagai pihak untuk memberikan penanganan yang lebih baik bagi anak-anak yang terlibat dalam kasus terorisme.
Dukungan dari pemerintah Australia melalui AIPJ2 juga menjadi bukti bahwa upaya ini mendapat perhatian dan dukungan internasional.
Dengan adanya standar dan modul yang baru ini, diharapkan anak-anak yang terlibat dalam kasus terorisme dapat memperoleh perlakuan yang lebih manusiawi dan tepat, sehingga mereka dapat pulih dan berintegrasi kembali ke masyarakat dengan lebih baik.
BACA JUGA: Kembali Raih Digital Government Award. Kemenkumham jadi Kementerian Terbaik dalam Penerapan SPBE
BACA JUGA: Ciptakan Reformasi Birokrasi yang Efektif, Kemenkumham Sumsel Ikuti Rapat Evaluasi RB
Langkah ini tidak hanya penting bagi anak-anak tersebut, tetapi juga bagi masyarakat luas, karena dengan pemulihan dan reintegrasi yang baik, diharapkan dapat mengurangi risiko terulangnya tindak pidana di masa mendatang.
Peluncuran "Standar dan Modul Perlakuan terhadap Anak, Anak Binaan, dan Klien Anak Kasus Terorisme" ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen Ditjenpas dalam meningkatkan kualitas sistem pemasyarakatan di Indonesia, khususnya dalam menangani kasus-kasus terorisme yang melibatkan anak-anak.
Semoga upaya ini dapat membawa perubahan positif dan memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh pihak yang terlibat. ***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: