Gemblong : Kue Tradisional yang Bertahan di Tengah Gempuran Makanan Modern

Manisnya gula merah, kenyalnya ketan… siapa yang bisa nolak gemblong.-Fhoto: Istimewa-
PALPOS.ID – Di tengah menjamurnya kuliner kekinian, kue tradisional bernama gemblong masih bertahan dan terus dicari oleh para pecinta kuliner nusantara.
Rasanya yang manis legit berpadu dengan tekstur kenyal dari ketan menjadikan gemblong sebagai camilan favorit lintas generasi.
Gemblong adalah kue tradisional khas Betawi yang terbuat dari ketan dan dibalut gula merah atau gula putih.
Camilan ini berbentuk oval dan digoreng hingga permukaannya renyah, kemudian dilumuri larutan gula yang mengeras saat dingin.
BACA JUGA:Dodol : Camilan Tradisional yang Terus Menjadi Favorit di Indonesia
BACA JUGA:Kue Combro : Lezatnya Cemilan Khas Sunda yang Penuh Sejarah
Kue ini sering dijumpai di pasar tradisional, warung, atau dalam acara-acara hajatan masyarakat Betawi.
Menurut budayawan Betawi, H. Ridwan Saidi (alm.), gemblong memiliki akar budaya yang dalam.
"Gemblong itu sudah ada sejak zaman dulu, bahkan konon sejak masa kolonial.
Ini makanan rakyat yang selalu hadir dalam setiap momen penting, dari perayaan Maulid hingga hajatan khitanan," ujarnya dalam sebuah wawancara pada 2018.
BACA JUGA:Kue Lapis : Warisan Kuliner Nusantara yang Terus Bertahan di Tengah Modernisasi
BACA JUGA:Kue Jetik Manis : Warisan Kuliner Tradisional yang Tetap Bertahan di Tengah Modernisasi
Meski zaman terus berubah, masih banyak pengrajin tradisional yang mempertahankan resep turun-temurun untuk membuat gemblong.
Salah satunya adalah Bu Nurhayati (58), warga asal Kramat Jati, Jakarta Timur. Sejak tahun 1990, ia membuat dan menjual gemblong di pasar pagi Kramat Jati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: