DLH OKU Bentuk Tim Telusuri Sungai Wal Diduga Tercemar Limbah

Tim gabungan dari DLH OKU menelusuri penyebab air Sungai Wal diduga tercemar limbah tambang batu bara.-Foto:Eko palpos-
BATURAJA, PALPOS.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) membentuk tim untuk menelusuri aliran Sungai Wal yang diduga tercemar limbah PT Abadi Ogan Cemerlang (AOC).
Kepala Bidang Penataan Lingkungan Hidup DLH OKU, Febrianto Kuncoro, Kamis (31/7) mengatakan bahwa pihaknya membentuk dua tim untuk mengambil sampel air sungai yang diduga tercemar limbah guna diuji laboratorium.
"Pengambilan sampel ini merupakan kedua kalinya untuk memastikan air sungai tidak tercemar limbah akibat aktivitas tambang batu bara PT AOC seperti yang dikeluhkan warga," katanya.
Dia mengatakan, dalam kegiatan tersebut tim pertama menelusuri aliran Sungai Lempaung dan Muara Sungai Wal dari wilayah Desa Gunung Kuripan, Kecamatan Pengandonan.
BACA JUGA:7 Jabatan Kepala OPD di OKU Bakal Dilelang
BACA JUGA:Wanita Paruh Baya di OKU Tewas Mengenaskan Dikapak Seorang Petani
Sedangkan, tim kedua menelusuri aliran Sungai Wal dari wilayah Desa Gunung Meraksa, Kecamatan Lubuk Batang untuk mengambil sampel air sungai guna diuji laboratorium.
Uji sampel dilakukan untuk memastikan air sungai yang tercemar memang benar-benar berasal dari aktivitas tambang batu bara milik PT AOC yang beroperasi di kawasan tersebut.
Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menindaklanjuti kekhawatiran warga terhadap kondisi sungai yang menjadi sumber kehidupan masyarakat sekitar.
"Hasil penelusuran hari ini oleh tim bersama pihak perusahaan akan kami sampaikan kepada warga.
BACA JUGA:Gelar Sosialisasi Anti Korupsi
BACA JUGA:Dinas PUPR OKU Segera Perbaiki Jembatan Gantung di Desa Lubuk Tupak
Kami juga masih menunggu hasil uji laboratorium sebelumnya sebagai dasar informasi yang valid," tegasnya.
Sementara Site Manager PT AOC, Muhammad menegaskan bahwa pengambilan sampel air sungai bertujuan untuk diuji laboratorium guna memastikan penyebab pasti air sungai tercemar limbah.
"Hal ini kami lakukan bersama DLH OKU sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar," ujarnya.
Sebelumnya, puluhan warga dari tujuh desa meliputi Desa Merbau, Sumber Bahagia, Gunung Meraksa, Bandar Agung, Tanjung Manggus, Lunggaian, dan Air Wall melakukan aksi protes ke lokasi tambang PT AOC di Desa Gunung Kuripan karena hak hidup mereka terancam akibat pencemaran air sungai tersebut.
BACA JUGA:Gelar Sosialisasi Anti Korupsi
BACA JUGA:Dinas PUPR OKU Segera Perbaiki Jembatan Gantung di Desa Lubuk Tupak
"Sudah lima bulan terakhir air sungai keruh, bahkan dua bulan ini makin parah.
Ini bukan lagi soal lingkungan, tapi menyangkut kelangsungan hidup kami,” ujar Devi Arista, warga Desa Bandar Agung.
Ia menambahkan bahwa masyarakat selama ini menggunakan air Sungai Wal untuk mandi, mencuci, bahkan memasak kebutuhan sehari-hari.
“Saya tinggal di Desa Bandar Agung sejak lahir. Belum pernah air sungai sekotor ini. Kami berharap pemerintah turun tangan agar masyarakat tidak dirugikan," harapnya. (len)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: