LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID – Pemekaran wilayah Provinsi Sumatera Selatan usul bentuk 4 calon provinsi baru, meskipun moratorium DOB belum dicabut Pemerintah Pusat.
Salahsatu dari 4 calon provinsi baru itu yakni Provinsi Sumselbar atau Provinsi Sumatera Selatan Barat. Dimana, Kota Lubuklinggau bakal jadi ibukota provinsi DOB tersebut.
Ternyata ini alasan pembentukan Provinsi Sumselbar. Hal itu ditegaskan Ketua Presidium Provinsi Sumselbar Wahisun Wais kepada wartawan beberapa waktu yang lalu.
Dimana, menurut Wahisun Wais, alasan utama pembentukan Provinsi Sumselbar untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sumatera Selatan, 14 Daerah Pilih Pisah dan Gabung 4 Calon Provinsi Baru
‘’Kita dorong pemekaran Provinsi Sumatera Selatan bentuk Provinsi Sumselbar semata-mata untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat,” tegas Wahisun Wais.
Sebab, sambung Wahisun Wais, jarak dari Kota Palembang selaku ibukota Provinsi Sumatera Selatan ke wilayah Provinsi Sumselbar itu sangat jauh.
Utamanya dari Palembang ke Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuklinggau, Kabupaten Muratara, Kabupaten Empat Lawang, Kota Pagaralam itu memakan waktu 6-8 jam perjalanan.
‘’Artinya bisa membutuhkan seharian perjalanan dari Kota Palembang menuju daerah-daerah tersebut. Selain luas wilayah yang memang sudah layak pemekaran,” tambah Wahisun Wais.
BACA JUGA:61 Kabupaten Ditetapkan Sebagai Daerah Tertinggal, Ada Kabupaten Dari Provinsi Sumatera Selatan?
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Empat Lawang Bingung Pilih 3 Provinsi Baru
Diakui Wahisun Wais, dirinya bersama anggota presidium dan tokoh masyarakat sempat menemui mantan Gubernur Bengkulu dan juga mantan Bupati Musi Rawas Ridwan Mukti.
Dan Ridwan Mukti mengaku akan mendukung percepatan proses pembentukan Provinsi Sumselbar ini. Termasuk memberikan arahan dalam perjuangan presidium Provinsi Sumselbar.
‘’Ridwan Mukti menyarankan Presidium kembali menemui bupati dan walikota masuk wilayah Provinsi Sumselbar, agar bisa memberikan dukung secara tertulis,” terang Wahisun Wais.