Vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5)
Asam folat
Kalium, fosfor, dan zat besi
Dengan kandungan tersebut, jamur tiram dapat membantu menjaga sistem imun, menurunkan kadar kolesterol, hingga memperbaiki metabolisme tubuh.
Tak heran jika para ahli gizi sering menyarankan jamur tiram sebagai bagian dari pola makan sehat.
Dr. Ratna Wulandari, ahli gizi klinis dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), mengatakan bahwa jamur tiram cocok dikonsumsi oleh semua kelompok usia.
“Selain rendah kalori, jamur tiram juga mengandung beta-glukan, sejenis serat yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan pencernaan.
Asalkan tidak dimasak dengan terlalu banyak minyak, ini bisa jadi pilihan ideal bagi mereka yang menjalani diet sehat,” jelasnya.
Kepopuleran jamur tiram juga membawa dampak positif bagi petani lokal. Di sejumlah daerah seperti Bogor, Sukabumi, dan Malang, budidaya jamur tiram menjadi salah satu sumber pendapatan utama masyarakat.
Salah satu petani jamur tiram di daerah Cisarua, Bogor, Bapak Wawan Suherman (45), mengatakan bahwa permintaan jamur tiram terus meningkat, khususnya dari pasar Jakarta.
“Alhamdulillah, sekarang banyak restoran dan rumah tangga yang langganan. Kami juga ikut pelatihan supaya bisa menjaga kualitas dan hasil panen,” ungkapnya.
Dengan harga yang relatif stabil dan modal produksi yang tidak terlalu besar, budidaya jamur tiram dinilai memiliki prospek yang menjanjikan, khususnya bagi petani skala kecil dan menengah.
Tumis jamur tiram mungkin terlihat sederhana, namun keberadaannya kini telah menjadi simbol dari gaya hidup sehat, keberlanjutan pangan, dan dukungan terhadap produk lokal.
Di tengah gempuran makanan cepat saji dan instan, pilihan untuk kembali ke masakan rumahan yang bergizi seperti tumis jamur tiram adalah langkah kecil namun bermakna.
Dengan rasa yang nikmat, cara memasak yang praktis, serta manfaat kesehatan yang melimpah, tak heran jika tumis jamur tiram semakin digemari oleh masyarakat luas.