Tren Pastel Nusantara Kian Menguat : Dari Jajanan Pasar ke Sajian Premium
Pastel.-Fhoto: Istimewa-
Hal ini didorong oleh permintaan konsumen yang ingin menikmati jajanan tradisional namun tetap mengutamakan kualitas bahan dan kemasan.
Di sisi produksi, banyak UMKM yang mulai menerapkan standar kebersihan dan pengolahan lebih baik.
BACA JUGA:Nasi Padang Kian Mendunia : Cita Rasa Tradisional yang Tetap Bertahan di Era Modern
BACA JUGA:Soto Ayam Semakin Mendunia, Kuliner Nusantara yang Tak Pernah Kehilangan Penggemar
Tak sedikit yang sekarang menggunakan teknik baking (dipanggang) sebagai alternatif dari menggoreng, untuk memenuhi permintaan konsumen yang lebih sadar kesehatan.
Pastel baked ini diklaim memiliki kadar minyak lebih rendah, tetapi tetap mempertahankan cita rasa gurih dan tekstur renyah.
Selain rasa dan teknik pengolahan, kemasan menjadi aspek lain yang turut mendorong pamor pastel. Penggunaan kotak karton ramah lingkungan, desain minimalis, serta label merek yang lebih modern memberi nilai tambah bagi produk ini.
Beberapa penjual bahkan menyertakan informasi nutrisi dan tanggal produksi untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Hal ini membuat pastel tak hanya cocok untuk konsumsi pribadi, tetapi juga populer sebagai bingkisan kantor maupun hampers hari raya.
Sementara itu, perkembangan pastel tidak hanya terjadi di kota besar. Di beberapa daerah seperti Makassar, Medan, dan Yogyakarta, pastel lokal kini semakin menonjolkan kekhasan rasa daerahnya.
Misalnya, pastel Makassar dengan isian abon ikan khas Sulawesi atau pastel Jawa yang menggunakan telur pindang sebagai pelengkap. Ragam rasa ini memperkaya identitas pastel Nusantara dan memperluas pasar ke tingkat nasional.
Dalam sebuah festival kuliner yang digelar di Jakarta akhir Oktober lalu, animo masyarakat terhadap pastel terbukti sangat tinggi.
Stan-stan pastel menjadi salah satu yang paling banyak diserbu pengunjung. Varian dengan isian sambal matah Bali, rendang Minang, dan ayam woku Manado adalah yang paling cepat habis.
“Pastel ternyata bisa menjadi wadah kreasi kuliner nusantara. Satu menu, banyak cerita daerah,” kata Rudi, salah satu peserta festival sekaligus pemilik usaha pastel fusi.
Tren pastel juga ikut didorong oleh media sosial. Banyak food influencer yang mengulas pastel-premium maupun pastel-tradisional dengan gaya visual menarik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


