Ayam Geprek Naik Daun Lagi : UMKM Berinovasi, Media Sosial Jadi Penggerak Utama
Pedasnya makin naik level.-Fhoto: Istimewa-
Kebangkitan ayam geprek juga membawa dampak ekonomi bagi sektor UMKM.
Banyak pelaku usaha rumahan memulai bisnis dari dapur kecil dengan modal minim, hanya memanfaatkan peralatan sederhana. Biaya bahan baku yang relatif terjangkau membuat bisnis ini mudah dijalankan bahkan oleh pemula.
Menurut data Asosiasi Kuliner Nusantara, lebih dari 65 persen usaha ayam geprek di Indonesia dikelola oleh UMKM skala mikro.
Dari total tersebut, sekitar 40 persen berada di wilayah Jabodetabek, sementara sisanya tersebar di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatra.
“Kuliner seperti ayam geprek memberikan peluang besar bagi usaha kecil karena operasionalnya sederhana, cepat, dan tidak membutuhkan keahlian memasak tingkat tinggi,” jelas ketua asosiasi tersebut.
Selain itu, tingginya permintaan membuat usaha ini relatif stabil dan tahan banting terhadap perubahan tren.
Meski peluangnya besar, tantangan tetap ada. Persaingan antar-kedai ayam geprek sangat ketat, menyebabkan banyak pelaku usaha harus memutar otak agar tetap bertahan.
Tidak sedikit kedai yang terpaksa tutup karena gagal berinovasi atau kalah promosi.
Di sisi lain, harga bahan baku seperti cabai, minyak goreng, dan ayam kerap mengalami fluktuasi. Jika kenaikan harga terlalu tinggi, pelaku UMKM harus menyesuaikan harga jual yang berpotensi memengaruhi daya beli pelanggan.
“Kami harus pintar menyiasati kenaikan harga dengan porsi yang tepat atau promo bundling,” kata Andika, pemilik kedai yang sama.
Pengamat kuliner menilai tren ayam geprek akan terus bertahan dalam beberapa tahun ke depan, terutama karena selera masyarakat Indonesia yang lekat dengan makanan pedas.
Inovasi menu dan kekuatan pemasaran digital diperkirakan menjadi faktor utama dalam menjaga popularitasnya.
Dengan kreativitas para UMKM dan dukungan ekosistem digital, ayam geprek tidak hanya menjadi makanan favorit, tetapi juga simbol dinamika industri kuliner Indonesia yang terus berkembang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


