Kematian Brigadir J, Diduga Ada Kode Senyap Libatkan Putri Sambo

Kematian Brigadir J, Diduga Ada Kode Senyap Libatkan Putri Sambo

Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo berfoto bersama keluarga besarnya dan para ajudan, diantaranya Brigadir J dan Bharada E. -Palpos.id-Disway.id

JAKARTA, PALPOS.ID – Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, awalnya sempat buram.

Pasalnya, diduga ada sekelompok orang memainkan dark number case atau kasus yang nyaris tidak terungkap pelakunya.

Namun, lambat laun kasus kematian di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo itu, mulai terkuak.

Bahkan, ada indikasi kematian Brigadir J melibatkan sejumlah perwira tinggi (pati) Polri, hingga belasan perwira menengah (Pamen).

BACA JUGA:Ditahan Provost Brimob, Irjen Ferdy Sambo Diperiksa Terkait Pelanggaran Etik

Tak ayal, Korps Bhayangkara sempat menjadi sorotan publik, dan sempat menurunkan ketidakpercayaan publik terhadap korps baju cokelat tersebut.

Apalagi santer terdengar, bahwa kasus itu diduga menggunakan kode senyap alias code of silence.

Dimana, kode senyap itu diduga dilakukan sekelompok polisi yang berada di lingkaran Satgasus Merah Putih.

Bahkan, kode senyap itu diduga juga melibatkan Putri Candrawati alias Putri Sambo.

Sejumlah pati, pamen hingga tamtama Polri diduga terlibat dalam persengkongkolan jahat; memalsukan motif, menyembunyikan barang bukti, sampai mendesain narasi pasca pembunuhan dalam satu komando. Namun semuanya itu butuh pembuktian.

BACA JUGA:Ini Reaksi AKP Rita Yuliana Terkait Isu Jadi Istri Simpanan Irjen Ferdy Sambo

Dari sederet kasus yang muncul dalam dua hari belakangan. Ada sesuatu yang sederhana tapi ditunggu publik. Yakni penampakan Putri Chandrawathi, istri Irjen Pol Ferdy Sambo. Seorang dokter yang ditunggu kesaksiannya.

Kehadiran Putri Chandrawati pun direspon Kamaruddin Simanjuntak kuasa hukum keluarga Brigadir J.

Hadirnya Putri Chandrawathi di layar televisi menarik perhatian publik.

Putri Chandrawathi dihadirkan pengacaranya Aman Haris di depan pelataran Mako Brimob beberapa hari lalu bersama anaknya yang mengenakan kemeja putih.

BACA JUGA:Irjen Ferdy Sambo Minta Maaf ke Institusi Polri Bukan Kepada Keluarga Brigadir J

Awalnya Putri Chandrawathi berada di dalam mobil, karena kebetulan ada wartawan, lalu ia pun keluar dari kendaraan setelah sebelumnya ditolak untuk masuk menjenguk sang suami.

“Saya putri sama anak-anak. Saya mempercayai dan tulus mencintai suami saya. Saya mohon doa, biar kami sekeluarga cepat menjalani masa yang sulit ini. Dan saya ikhlas memaafkan, segala perbuatan yang kami dan keluarga alami,” tutur Putri Chandrawathi lalu menundukan kepala.

Terlihat kesedihan yang mendalam dari gestur tubuh Putri Chandrawati. Pukulan keras dari drama polisi tembak polisi yang menjerat suaminya, mungkin di luar dugaan.

Parahnya lagi Ferdy Sambo terancam pidana setelah diduga mencabut CCTV yang ada di rumah dinas Duren Tiga setelah peristiwa berdarah itu pecah Jumat 8 Juli 2022.

BACA JUGA:Diduga Ada Persekongkolan Pembunuhan Brigadir J, Bharada E Ditetapkan Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan

Kehadiran perdana Putri Chandrawathi direspon pengacara keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak.

Menurut pria yang kental dengan logat khas Batak-nya ini, penampilan Putri Chandrawati berbeda dengan apa yang tampil di media sosial.

Kamaruddin seakan tak percaya, dengan apa yang dilihatnya itu adalah Putri Chandrawathi yang kehadirannya ditunggu-tunggu publik.

Sebab sejak 29 hari pasca peristiwa yang menggegerkan publik se-Indonesia, Putri Chandrawathi baru menampakan diri.

BACA JUGA:Bharada E Tegaskan Bukan Penembak Brigadir J, Jadi Siapa yang Tembak?  

“Itu Ibu Putri hadir berarti tidak terguncang, yang terguncang pengacaranya. Buktinya kalau itu istrinya ya, Pak Sambo ditempatkan ditempat khusus, kok dia bisa langsung sehat datang ke situ,” tutur Kamaruddin.

Sebelumnya Kamaruddin mengusulkan dirinya bertemu dengan Putri Chandrawathi, untuk memotivasi istri Ferdy Sambo untuk berbicara yang benar.

“Saya ingin motivasi dia, berkata yang jujur karena berkata yang benar itu memerdekakan. Maka yang kita ganti adalah dokter psikologinya yang independen. Polisi bisa memanggil dia (Putri Chandrawathi) dibantarkan ke rumah sakit pemerintah atau rumah sakit BUMN supaya dia sehat,” tutur Kamaruddin.

Penampilan Putri Chandrawathi juga tak luput dari komentar Kamaruddin Simanjuntak. Kesan yang terlihat di media sosial berbeda dengan tampak aslinya.

BACA JUGA:Kasus Kematian Brigadir J, Kapolri Mutasi 25 Anggota Polisi

“Aku memang tidak kenal ibu Putri ya, tapi kalau aku lihat di medsos ibu putri cantik, seperti artis, wah gitu ya, cetar kalau bahasa ABG ya, kemarin yang nangis-nangis itu mirip pengacaranya yang perempuan,” kata Kamaruddin dengan nada curiga.

“Itu pengacara yang berperan dengan ibu putri atau bagaimana? Kok beda sekali. Dan wajahnya juga aku lihat sudut-sudutnya kayak wajah-wajah dari Sumatera Utara yang nangis di Mako Brimob itu,” imbuhnya.

“Sedangkan selama ini yang dikatakan media roman-romannya kulihat seperti Jawa Bali. Cantik romannya gitu kan, tapi yang nangis-nangis kemarin romannya beda gitu,” tambah Kamaruddin.

“Saya sih gak kenal ibu Putri, tapi selama ini kan beredar banyak di media sosial foto ibu putri bergandengan dengan bapak Ferdy Sambo tho," imbuhnya.

BACA JUGA:Dua Jenderal Asal Sumsel Beri Komentar Pedas Terkait Kematian Brigadir J

"Tapi yang nangis-nangis kemarin, ini ibu Putri apa siapa nih, kok mirip pengacaranya dan hitam pula. Selama ini kan Ibu Putri dikesankan putih bersinar dan terawat di salon, yang kemarin aku lihat ga terawat itu,” kata Kamaruddin.

Terpisah Roy Pudihang paman Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) mengaku keluarga terpukul dengan peristiwa yang terjadi belakangan.

Pihak keluarga mendorong sopir Ferdy Sambo itu berkata jujur untuk pengungkapan apa sebenarnya yang terjadi di balik Brigadir J yang tewas tertembus peluru Glock 17. 

“Kami tidak tahu sesungguhnya apa yang terjadi. Kami tahu dari media. Anaknya baik, tidak ada yang aneh - aneh, rajin ke gereja, kami terpukul sekali. Psikologi kami tertekan, malu,” imbuh Roy Pudihang.

BACA JUGA:Brigadir J Diduga Tewas Usai Tes PCR Bersama Putri Sambo, CCTV Ungkap Misteri 3 Menit Eksekusi

Sebagai orang Manado, sambung Roy Pudihang, ia meminta Bharada E berani mengutarakan apa yang dialaminya secara jujur, tanpa ada hal-lah yang dibuat-buat.

Karena dengan begitu akan membuka seluruhnya, apa yang sebenarnya terjadi dibalik peristiwa berdarah di Duren Tiga. 

“Kami orang Manado, orang Sulawesi Utara, mendukung dia (Bharada E) menyampaikan apa sebenar-benarnya yang terjadi. Kami mohon doanya agar dia diberikan kekuatan dan dilindungi Tuhan. Save Bharada E,” ungkap Roy Pudihang.

Seperti diketahui, atas peristiwa penembakan Brigadir J, Bharada E disangka dengan Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.

BACA JUGA:Ambulans Dikawal Ketat, Otopsi Jenazah Brigadir J Dilakukan di RSUD Bahar

Sedangkan Brigadir Ricky Rizal atau Brigadir RR disangkakan dengan Pasal 340 KUHP juncto Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.

Brigadir RR dituduh melakukan pembunuhan berencana Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, juncto 338, junto 351 ayat (3)  junto 55 dan 56 KUHP.

Bharada E dan Brigadir RR merupakan sopir dan ajudan istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi.

Menyusul dua itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan ada lagi tersangka lainnya, yakni berinisial K.

Penetapan tersangka akan mengarah pada peran dari Bharada E dan Brigadir RR, maupun tersangka lainnya sebagai tersangka eksekutor atau intelektual.

BACA JUGA:Sebagian Organ Tubuh Brigadir J Diduga Akibat Penganiayaan Akan Dibawa ke Jakarta Untuk Diperiksa

Penyelidikan kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dinilai cepat, mengingat kasus tersebut yang memiliki kode senyap atau code of silence.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga menilai skenario tewasnya Brigadir J sudah mulai terungkap berkat dukungan pengawalan dari media dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (Non-Governmental Organization).

Jika tidak adanya pengawalan kasus dari sejumlah pihak, kasus Brigadir J berpotensi menjadi dark number case atau perkara yang tidak terungkap pelakunya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id