2 Mantan Pejabat DLH OKU Selatan Tersangka Dugaan Korupsi Sampah, Ini Jumlah Uang Disita Penyidik...

2 Mantan Pejabat DLH OKU Selatan Tersangka Dugaan Korupsi Sampah, Ini Jumlah Uang Disita Penyidik...

Kajari OKU Selatan DR Adi Purnama SH MH, didampingi Kasi Pidsus Julia Rahman SH MH, dan Kasi Intelijen Aci Jaya Saputra SH, saat konferensi pers terkait penetapan tersangka dugaan korupsi sampah DLH OKU Selatan, Senin 27 Februari 2023.-Palpos.id-Penkum Kejati Sumsel

PALEMBANG, PALPOS.ID – Sebanyak 2 mantan pejabat DLH OKU Selatan tersangka dugaan korupsi sampah.

Dimana, kedua mantan pejabat itu diduga korupsi anggaran persampahan di DLH atau Dinas Lingkungan Hidup OKU Selatan.

Meskipun keduanya belum dilakukan penahanan, namun penyidik Kejari OKU Selatan sudah menyita barang bukti termasuk uang Rp349.8 juta.

Adapun kedua mantan pejabat DLH OKU Selatan itu, yakni berinisial US atau Umar Safari selaku mantan Kepala DLH OKU Selatan.

BACA JUGA:Penyidik Kejari OKU Selatan Pelimpahan Tahap II Ketiga Tersangka Dugaan Korupsi Bank SumselBabel

BACA JUGA:Kejari OKU Selatan Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Bank Pelat Merah, Ini Jumlah Kerugian Negaranya...

Dan berinisial HIS atau Hardiansyah Ibnu Setiawan selaku mantan bendahara pengeluaran DLH OKU Selatan.

Demikian ditegaskan Kajari OKU Selatan DR Adi Purnama SH MH, didampingi Kasi Pidsus Julia Rahman SH MH, dan Kasi Intelijen Aci Jaya Saputra SH, dalam konferensi pers, Senin 27 Februari 2023.

Menurut Adi Purnama, penetapan tersangka keduanya berdasarkan surat bernomor: TAP-460/L.6.23/Fd.1/02/2023 tertanggal 27 Februari 2023 untuk Usman Safari.

Sementara untuk Hardiansyah berdasarkan surat penetapan tersangka nomor: TAP-461/L.6.23/Fd.1/02/2023 tertanggal 27 Februari 2023.

BACA JUGA:Dugaan Korupsi Pengering Jagung, Kejari Tetapkan Mantan Kadis Pertanian OKU Selatan Tersangka

BACA JUGA:Remaja OKU Selatan Tewas Tragis di Arena Orgen Tunggal di Lampung

Awalnya penyidik menduga ada penyimpangan atas kegiatan pengelolaan anggaran bidang persampahan di DLH OKU Selatan.

Dugaan penyimpangan anggaran itu terjadi dari tahun 2019, 2020, dan anggaran tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: penkum kejati sumsel