Delapan Fraksi DPR RI Tolak Proporsional Tertutup
MKMK Tegaskan Baleg DPR Membangkang Putusan MK Terkait UU Pilkada: Sebuah Krisis Konstitusi.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
*Biarkan Rakyat Pilih Sendiri Wakilnya untuk Duduk di Parlemen.
JAKARTA,PALPOS.ID - Sebanyak Delapan Fraksi DPR RI menolak diterapkannya sistem pemilihan tertutup dalam pemilu 2024 mendatang.
Untuk itu mereka mendesak Mahkamah Konstitusi (MK) tidak mengabulkan gugatan kader PDIP, untuk menyerahkan
pemilihan anggota dewan ke partai politik, seperti masa Orde Baru.
BACA JUGA:KPU Prabumulih temukan 2 Bacaleg Berstatus Ganda
Adapun 8 fraksi yang menolak sistem proposional tertutup adalah Partai Gerindra, Golkar, PKB, PPP, PAN, Partai Demokrat, NasDem dan PKS.
Hanya Fraksi PDI P yang tidak hadir.
Ketua Fraksi Partai Golkar, Kahar Muzakir menolak sistem proporsional tertutup.
BACA JUGA:ASN di Kabupaten Probolinggo Sebut PSK Lebih Mulia dari Anggota Dewan, Gimana Ya!!!
Menurut Kahar, biarkan rakyat sendiri yang memilih wakilnya yang akan duduk di parlemen, bukan diserahkan ke partai.
Apalagi tahapan pemilu sidah jalan, dan sistem yang dipergunakan saat ini adalah sistem proporsional terbuka.
"Sistem terbuka sudah berjalan sejak lama. Jadi tidak mungkin dilakukan perubahan, apalagi kita sudah menyampaikan DCS ke KPU,"
BACA JUGA:Pemilu 2024 Sistem Tertutup, Pemilih Hanya Coblos Partai, Ini Penjelasan Wamenkumham
ujar Kahat, dalam konferensi persnya di Kompleks Parlemen, Selasa (30/5/2023).
Tidak hanya itu, lanjut Kahar, aampai saat ini adal.sekitar 300 ribu caleg yang sudah daftar ke KPU.
Dengan diterapkannya sistem proporsional tertutup, maka hal 300 ribu caleg tersebut akan hilang.
BACA JUGA: Tiga Kadernya Loncat Partai, Ini yang Dilakukan Hanura OKU
"Kalau pemerintah tetap ingin menerapkan proporsional tertutup. Maka ada 300 ribu caleg yang akan hilang hK konstitusionalnya.
Dan ini sangat berbahaya," terangnya.
Lebih buruknya lagi, lanjut Kahar, para caleg ini akan melakukan demo, tanpa harus diperintah parpol.
Ini baru caleg nya saja, jumlahnya alan lebih banyak lagi kalau ditambah keluarga dan pendukung dari para caleg.
Dengan alasan itulah, Kahar meminta MK lebih bijak sana dalam mengambil keputusan.
Konpres, Selasa (30/5) ini turut dihadiri Partai Golkar diwakili oleh Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia dan Ketua Fraksi Kahar Muzakir.
BACA JUGA:Meskipun Loncat Parpol, Anggota Dewan OKU Ini tak Akan di PAW
PAN diwakili oleh Wakil Ketua MPR Yandri Susanto dan Ketua Fraksi PAN Saleh Daulay. Sementara Gerindra oleh Waketum Habiburokhman.
Kemudian PPP diwakili oleh Waketum Amir Uskara, PKS oleh Jazuli Juwani, NasDem oleh Ketua Fraksi Robert Rouw,
Fathan Subchi mewakili PKB, dan Partai Demokrat oleh Ketua Fraksi Edhie Bsakoro Yudhoyono dan Hinca Pandjaitan.
BACA JUGA:Mantan Napi Maju Caleg, Antoni Yuzar : Berpegang Pada Aturan Saja
Sebelumnya Denny Indrayana sebelumnya mengaku mendapat bocoran Mahkamah Konstitusi (MK)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: