Berdayakan Masyarakat Melalui ‘Raden Mas Prabu’, Transformasi Serat Daun Nanas Menjadi Kain Tenun yang Mewah

Berdayakan Masyarakat Melalui ‘Raden Mas Prabu’, Transformasi Serat Daun Nanas Menjadi Kain Tenun yang Mewah

Pengrajin di Rumah Busana Riady memintal benang yang dibuat dari serat nanas.-prabu/palpos.id-

Setelah menjadi serat benang, hasilnya ditampung sepenuhnya oleh kelompok tunas jaya,” bebernya sembari mengatakan saat ini kelompok tani tunas jaya sudah bisa memproduksi 500 kilogram serat benang nanas perbulannya.

BACA JUGA:Eksplorasi Mendalam: Potensi Alam dan Sejarah Wilayah Papua Tengah Indonesia

“Sebenarnya permintaan (pesanan) ekspor 1 ton perbulannya ke PT Nextepo Singapore dan juga ke Taiwan sejak tahun 2021, namun dari target permintaan tersebut baru dapat dipenuhi sebanyak 500 kilogram perbulannya hal ini dikarenakan kurangnya pasokan daun nanas dari petani kepada kelompok binaan kita yakni kelompok tani Tunas Jaya,” imbuhnya sembari menjelaskan 3 kilogram serat nanas membutuhkan bahan daun nanas seberat 100 kilogram.

Lebih lanjut Tuti Dwi Patmayanti menjelaskan, setelah sukses melakukan pembinaan disektor hulu yakni pengelolaan daun nanas menjadi serat benang daun nanas  pihaknya mulai melirik sektor hilir. Dimana sektor hilir ini yakni, memanfaatkan serat benang dari daun nanas diubah menjadi kain tenun lalu kemudian menjadi pakaian jadi (baju) ataupun barang tenun lainnya.

“Disektor hilir ini kami menggandeng rumah busana Riady sebagai binaan, kami menjajaki kerjasama dengan menjelaskan program Raden Mas Prabu. Alhamdulillah, pemilik rumah busana Riady tertarik dan mau menjadi binaan kita,” ungkap Tuti Dwi Patmayanti.

BACA JUGA:Suzuki Luncurkan Mobil Listrik Seharga Avanza, Interior Mirip Kabin Pesawat, Hyundai Ioniq 5 Bisa Gemeteran..

Setelah ditemukan kata sepakat sambung Tuti Dwi Patmayanti, pihaknya mulai memberikan pelatihan cara menyambung benang hingga menenun benang darng dari serat daun nanas menjadi kain kepada pekerja rumah busana riady tersebut.

“Kami mendatangkan penenun yang handal untuk melatih pekerja yang ada di kelompok UMKM Rumah Busana Riady agar mereka lebih terampil dalam menenun benang menjadi kain,”imbuhnya.

Selanjutnya katanya lagi, disektor hilir program Raden Mas Prabu PEP Prabumulih Field memberikan bantuan peralatan berupa alat tenun bukan mesin (ATBM) serta mesin jahit. 

BACA JUGA:Honda CR-V Generasi 6 Siap Meluncur : Lebih Garang, Bertenaga, Super Irit dan Super Canggih !

“Program ini terus bergulir, setelah dilatih mereka kita berikan bantuan berupa alat tenun bukan mesin yang digunakan untuk menenun benang serat nanas menjadi kain lalu kemudian kain yang telah jadi diolah kembali menjadi kebaya ataupun menjadi pakaian,” bebernya bercerita.

Tak hanya sebatas itu saja kata Tuti Dwi Patmayanti, pihaknya juga membantu membuatkan website bagi Rumah Busana Riady serta membantu memasarkan produk-produk yang dihasilkan kelompok binaannya tersebut agar laku dipasaran.

“Kelompok binaan ini terus kita bantu, setelah berhasil menciptakan produk kita juga bantu branding pemasaran dan website kita bantu promosikan produk-produk yang dihasilkan agar laku terjual,” tegasnya seraya mengatakan pihak manajemen juga mempromosikan penggunaan produk serat nanas bagi manajemen di PHR Zona 4.

BACA JUGA:Amankan Pemilu 2024 Personel Polres Prabumulih Tak Dibekali Senjata Api

“Bahkan informasi yang kami dapat, pihak manajemen telah melakukan pemesanan baju dari kain berbahan serat daun nanas untuk seragam manajemen Hulu Rokan dan tamu,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: