Berdayakan Masyarakat Melalui ‘Raden Mas Prabu’, Transformasi Serat Daun Nanas Menjadi Kain Tenun yang Mewah
Pengrajin di Rumah Busana Riady memintal benang yang dibuat dari serat nanas.-prabu/palpos.id-
BACA JUGA:Kian Tak Terjangkau, Harga Cabai Rawit Merah di OKI Naik Tajam
Program Raden Mas Prabu ini sambung Tuti Dwi Patmayanti, dikembangkan mulai dari sektor hulu hingga ke hilir. Dimana untuk sektor hulu, pihaknya menggandeng kelompok tani Tunas Jaya di Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih.
“Kelompok tani Tunas Jaya ini kita berikan bantuan mesin untuk membuat daun nanas menjadi serat benang, namun sebelum kita berikan bantuan mesin terlebih dahulu kita memberikan pelatihan kepada anggota kelompok tani tersebut,” ujarnya.
Selanjutnya, kami juga membina kelompok tani sebagai pemasok daun nanas yang merupakan bahan pokok pembuatan serat benang dari daun nanas tersebut.
BACA JUGA:Plus Minus Suzuki New Grand Vitara : SUV Gagah dengan Desain Memukau, Pesaing Berat HRV !
“Jadi daun nanas yang dipasok ke kelompok tani tunas jaya ini berasal dari petani nanas yang ada di 5 kabupaten kota yakni Kota Prabumulih, Kabupaten Muara Enim, PALI, Ogan Ilir dan Kabupaten Banyuasin,” bebernya.
Masih kata Tuti Dwi Patmayanti, pengelolaan sektor hulu ini juga berperan menyelamatkan lingkungan dimana melalui program ini dapat mengeliminir dampak negatif dari daun nanas yang tidak bermanfaat alias menjadi sampah lalu dibakar yang menyebabkan timbulnya polusi udara (emisi).
“Melalui program Raden Mas Prabu ini, daun nanas yang tadinya dibuang dikelola menjadi serat benang daun nanas yang nantinya dikelola kembali (ditenun) menjadi kain hingga akhirnya menjadi pakaian maupun berbagai bentuk kerajinan lainnya yang memiliki nilai ekonomis,” tuturnya seraya menuturkan saat ini petani sudah mematok harga tersendiri untuk daun nanas.
BACA JUGA:Samsung Galaxy Z Fold4 5G, Generasi ke-4 HP Lipat, Lebih Ramping, dan yang Membuatnya Jadi Pilihan
“Semenjak program Raden Mas Prabu bergulir, kini daun nanas menjadi bernilai ekonomi. Saat ini daun nanas dijual oleh petani dengan harga yang cukup tinggi yakni mulai dari Rp800 hingga Rp1200 perkilogramnya,” kata perempuan berkulit hitam manis ini.
Masih kata Head Of Comrel & CID Zona 4, sejak program Raden Mas Prabu antusias masyarakat untuk membuat serat benang nanas cukup tinggi.
Ini terbukti, saat ini Kelompok Tani Tunas Jaya sudah mampu membina kelompok-kelompok masyarakat yang memproduksi daun nanas menjadi serat benang daun.
BACA JUGA:Segar dan Sehat: Manfaat Luar Biasa dari Konsumsi Ketimun untuk Kesehatan Anda
“Karena harga daun nanas mulai tinggi, kelompok tani tunas jaya akhirnya memilih membina kelompok-kelompok masyarakat agar dapat memproduksi daun nanas menjadi serat benang daun nanas.
Mereka melatih kelompok masyarakat tersebut, lalu memberikan pinjaman alat dekotikator atau mesin pembuat serat benang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: