Jejak Peradaban Sriwijaya Hidup Kembali: Kolektor Hibahkan 60 Artefak Sriwijaya ke FKIP Unsri
![Jejak Peradaban Sriwijaya Hidup Kembali: Kolektor Hibahkan 60 Artefak Sriwijaya ke FKIP Unsri](https://palpos.disway.id/upload/9b01e44aa9d4179bf87fffb368977a32.jpg)
Kolektor Hibahkan 60 Artefak Sriwijaya ke FKIP Unsri --
BACA JUGA:Aksi Heroik PHL PUPR Palembang, Selamatkan 2 Anak Nyaris Tenggelam di Sungai Musi, Begini Kondisinya
BACA JUGA:Radang dan Kemerahan Hilang, Hanya Dengan Buah Segar Ini, Mau Coba?
Akhirnya, sebanyak 400 koleksinya dia sumbangkan ke Museum Negeri Sumatera Selatan.
Selanjutnya, 60 koleksi artefak dihibahkan ke Laboratorium Pendidikan Sejarah FKIP Unsri.
“Biar mahasiswa bisa mengkajinya”, kata pria yang bernama lengkap H. Ibrahim Saad, S.H., M.H. yang pernah menjabat kepala subbag umum KPPN Kemenkeu Palembang sejak 2022.
Selanjutnya, Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unsri, Dr Hudaidah MPd menyampaikan apresiasi atas hibah tersebut dan berharap dapat memotivasi pendirian laboratorium sejarah di sekolah.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Gelar Operasi Pasar Murah, 5 Ton Beras Terjual dalam 3 Jam!
Selain itu, Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Palembang, Dr. Jumanah MH menjelaskan, Undang-Undang Cagar Budaya yang berkaitan dengan artefak sebagai sumber pembelajaran sejarah.
Dia menekankan pentingnya melindungi dan memanfaatkan cagar budaya sebagai kekayaan bangsa.
Kepala Laboratorium Pendidikan Sejarah FKIP Unsri, Dr. Dedi Irwanto, menambahkan bahwa kegiatan ini memberi inspirasi kepada mahasiswa dan penggiat sejarah di Sumatera Selatan.
Ia berjanji untuk menyelenggarakan kegiatan serupa di masa depan yang dapat memotivasi pelestarian jejak sejarah lokal, terutama Sriwijaya.
BACA JUGA:Kembali Pemkab Muba Jalin Sinergi Kerja Sama Publikasi dengan Media di Sumsel 2024
Dekan FKIP, Dr. Hartono, berharap agar hibah 60 artefak Sriwijaya ini dicatat dan diinventarisasi oleh Laboratorium Pendidikan Sejarah FKIP Unsri.
Selain sebagai sumber pembelajaran, benda-benda tersebut diharapkan dapat dijadikan galeri mini museum yang bisa dikunjungi oleh anak-anak sekolah di Sumatera Selatan.
Ini diharapkan dapat memajukan Universitas Sriwijaya, khususnya FKIP, sebagai pusat studi peradaban Sriwijaya di masa mendatang.**
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: