Indonesia dan Turki Berbagi Teknologi untuk Produksi Drone ANKA

Indonesia dan Turki Berbagi Teknologi untuk Produksi Drone ANKA

--

NASIONAL, PALPOS.ID-Dalam sebuah langkah monumental, Kementerian Pertahanan Indonesia telah berhasil menjalin kesepakatan penting dengan Turki, mengamankan akuisisi 12 drone kombatan ANKA senilai $300 juta USD atau sekitar Rp 4,53 triliun.

Proses pengadaan drone canggih ini secara resmi ditandai dengan penandatanganan kontrak dengan Turkish Aerospace pada 3 Februari 2023.

Pengiriman 12 unit drone tersebut dijadwalkan akan dilakukan dalam waktu 32 bulan setelah tanggal kontrak efektif, enam unit drone tempur ANKA yang diproduksi di Turki siap segera dikirim ke Indonesia.

BACA JUGA:Indonesia Resmi Akuisisi Pesawat Tanker Airbus A330 MRTT untuk TNI AU

BACA JUGA:Angkatan Udara Thailand Melangkah Maju dengan Daftar Keinginan Terbaru

Sementara itu, enam unit lainnya akan dirakit di dalam negeri, tepatnya di Indonesia, dalam kerjasama bersama PT Dirgantara Indonesia melalui program transfer teknologi.

Kontrak pengadaan drone ini tidak hanya meliputi pembelian drone itu sendiri, tetapi juga mencakup dukungan komprehensif seperti Integrated Logistic Support (ILS), Ground Support and Test Equipment (GS&TE), Flight Simulator, infrastruktur hanggar, serta pelatihan dan masa garansi selama 24 bulan atau 600 jam terbang.

TNI Angkatan Udara Indonesia juga telah menegaskan kesiapannya untuk mengoperasikan drone kombatan ini. "Kami sudah terbiasa mengoperasikan drone tersebut.

BACA JUGA:Angkatan Udara Thailand Melangkah Maju dengan Daftar Keinginan Terbaru

BACA JUGA:Indonesia Memulai Negosiasi Kontrak untuk Dua Kapal Selam Scorpene Evolved

Bahkan jika kami diberikan drone lain, saya tidak melihat adanya masalah," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Indonesia dan Turki akan berbagi proses produksi drone ANKA, dengan enam batch pertama diproduksi di Turki, sementara enam batch berikutnya akan dirakit di Indonesia melalui program transfer teknologi, bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

Peluang untuk merakit drone ANKA di PTDI tentu sangat menguntungkan Indonesia karena akan meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri dan memperluas pertukaran pengetahuan di bidang manufaktur dan teknologi drone.

BACA JUGA:TNI AU Akan Tambah Dua Skuadron Drone di Tarakan dan Malang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: