Pilot Selandia Baru Glen Malcolm Conning Tewas Dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua Tengah

Pilot Selandia Baru Glen Malcolm Conning Tewas Dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua Tengah

Pilot Selandia Baru Glen Malcolm Conning Tewas Dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua Tengah.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Dr. Bayu Suseno, menambahkan bahwa informasi mengenai insiden ini diperoleh dari seorang saksi berinisial D. 

Saksi tersebut menjelaskan bahwa KKB langsung mengadang helikopter saat tiba di Distrik Alama dan segera membunuh pilot Glen Malcolm Conning.

BACA JUGA:New Zealand Larang Operasi Siaga Tempur TNI Bebaskan Pilot Susi Air Disandera KKB Papua

BACA JUGA:Gagas Program ‘Berani’, Gunung Ibul Jadi Pilot Project Kebersihan

Pembakaran Helikopter dan Keselamatan Penumpang

Helikopter tersebut dibakar bersamaan dengan jenazah Conning. Namun, berdasarkan informasi dari lapangan, seluruh penumpang helikopter dilaporkan dalam keadaan selamat. 

"Untuk diketahui bahwa, Distrik Alama merupakan distrik yang terisolir sehingga akses ke sana hanya ditempuh dengan menggunakan helikopter," jelas Bayu.

Latar Belakang Konflik di Papua

Konflik bersenjata di Papua telah berlangsung selama beberapa dekade, dengan berbagai kelompok bersenjata, termasuk Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), yang berjuang untuk memisahkan Papua dari Indonesia. 

Insiden pembunuhan Glen Malcolm Conning ini menambah daftar panjang aksi kekerasan yang melibatkan kelompok-kelompok ini.

BACA JUGA:Muba termasuk Daerah Piloting Pada Digital Services Living Lab Summit 2022

BACA JUGA:Pemkab Muba Ditunjuk Sebagai Pilot Project RB

Pada 7 Februari 2023, seorang pilot Selandia Baru lainnya, Phillip Mark Mehrtens, disandera oleh salah satu kelompok dalam TPNPB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya. 

Mehrtens disandera setelah mendaratkan pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Meskipun ada seruan dari berbagai pihak agar TPNPB membebaskan Mehrtens, hingga kini upaya tersebut belum membuahkan hasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: