Lonjakan PHK Capai 46 Ribu Kasus Sejak Januari-Agustus 2024: Fokus Utama Kemnaker dan Tantangan di Masa Depan

Lonjakan PHK Capai 46 Ribu Kasus Sejak Januari-Agustus 2024: Fokus Utama Kemnaker dan Tantangan di Masa Depan

Lonjakan PHK Capai 46 Ribu Kasus Sejak Januari-Agustus 2024: Fokus Utama Kemnaker dan Tantangan di Masa Depan.-Palpos.id-Youtube

"Kasus PHK di Banten didominasi oleh sektor industri baja dan petrochemical," jelas Indah.

Industri baja, yang selama ini menjadi andalan ekonomi Banten, tengah mengalami masa sulit. 

BACA JUGA:Ini 7 Perusahaan di OKI yang Diadukan ke Disnakertrans OKI Karena Masalah PHK Karyawan

BACA JUGA:Karyawan Kena PHK tetap Dapat Bansos Dana BSU 2023, Asal...

Selain menghadapi kompetisi dari produk impor yang lebih murah, industri ini juga terpengaruh oleh kebijakan proteksionis dari negara-negara tujuan ekspor utama, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. 

Sementara itu, industri petrochemical menghadapi tekanan dari volatilitas harga minyak global dan perubahan regulasi lingkungan yang lebih ketat.

Kemnaker Luncurkan Langkah Mitigasi: Job Fair Nasional dengan 178 Ribu Lowongan

Merespons tren PHK yang terus meningkat, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menegaskan bahwa Kemnaker terus mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah ini. 

Salah satu upaya utama adalah dengan membuka lebih banyak peluang kerja melalui event Job Fair Nasional yang telah digelar di berbagai kota di Indonesia. 

"Mudah-mudahan yang keluar dan masuk ini sama, ya. Balance (seimbang)," ujar Ida dalam sebuah kesempatan.

Dalam ajang Job Fair Nasional tersebut, Kemnaker mengklaim berhasil menyediakan 178 ribu lowongan kerja di berbagai sektor. 

Harapannya, peluang ini bisa menjadi jembatan bagi para korban PHK untuk segera mendapatkan pekerjaan baru dan kembali produktif. 

"Kami berharap, dengan adanya Job Fair Nasional ini, masyarakat yang terkena dampak PHK dapat segera menemukan pekerjaan baru yang sesuai dengan keterampilan dan kebutuhan mereka," tambahnya.

Namun, meskipun langkah-langkah ini dianggap positif, tantangan yang dihadapi tidak bisa dianggap remeh. 

Jumlah lowongan kerja yang tersedia masih harus disesuaikan dengan kualifikasi tenaga kerja yang ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: