Keripik Talas, Camilan Tradisional yang Bangkitkan Ekonomi Lokal dan Diminati Pasar Global

Jumat 18-07-2025,10:01 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

Cocok juga untuk yang ingin mengurangi konsumsi makanan tinggi gula atau gluten,” ungkap dr. Restu Andini, ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

 

Dengan tren masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya pola makan sehat, keripik talas mendapat tempat tersendiri sebagai camilan yang tidak hanya lezat, tetapi juga menyehatkan.

 

Meski potensinya besar, pengembangan keripik talas masih menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari pasokan bahan baku yang tidak stabil, kurangnya akses ke modal usaha, hingga persaingan dengan produk camilan impor.

 

“Musim kemarau panjang bisa mempengaruhi produksi talas. Selain itu, banyak UMKM belum punya alat produksi yang memadai untuk memenuhi permintaan besar,” kata Dedi Hidayat, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor.

 

Namun pemerintah daerah mulai menggulirkan program pendampingan UMKM dan bantuan peralatan produksi bagi pelaku usaha keripik talas.

Selain itu, pelatihan digital marketing dan kemasan produk juga terus diberikan agar produk lokal bisa bersaing di era global.

 

Pemerintah juga sedang menjajaki kerja sama ekspor dengan beberapa negara di Asia Tenggara untuk membuka peluang lebih luas bagi keripik talas sebagai produk ekspor unggulan.

 

Keripik talas bukan sekadar camilan, tetapi simbol dari kebangkitan produk lokal berbasis potensi daerah.

Dengan pengolahan yang tepat, dukungan dari berbagai pihak, serta semangat inovatif dari pelaku UMKM, keripik talas berpotensi menjadi primadona baru di pasar kuliner Nusantara, bahkan dunia.

 

Kategori :