Terdampak Debu Jalan Batubara PT MMJ, Warga Desa Sako Suban Kabupaten Muba Minta Solusi

Terdampak Debu Jalan Batubara PT MMJ, Warga Desa Sako Suban Kabupaten Muba Minta Solusi

Eksplorasi 10 Fakta Menarik dan Persiapan Kabupaten Muba di Sumatera Selatan Menuju Otonomi Baru.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

BACA JUGA:Dampak Debu Hauling Batubara di Desa Pangkalan Bayat Buat Warga Menderita Tak Berujung

BACA JUGA:Dampak Jalan Batubara PT MMJ Kabupaten Muba: Masyarakat Hidup dalam Ancaman Debu Berbahaya



‘’Harapan kami masalah ini harus segera dicari solusinya, jangan sampai masyarakat kami habis kesabarannya,” tambah Karnadi.
 
Kesehatan Warga Desa Pangkalan Bulian Terganggu Akibat Jalan Batubara PT MMJ

Sementara itu, dampak jalan batubara tersebut juga dirasakan warga Desa Pangkalan Bulian Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Muba.

Seperti dikatakan Roysa alias Ro, warga dusun 2 Simpang Dayung Desa Pangkalan Bulian Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Muba.

 

BACA JUGA:Kunjungan Tim Komisi II DPR RI Segera Selesaikan Polemik Perbatasan Kabupaten Muba dan Muratara

BACA JUGA: Atlet Peparprov Beri Kado Terindah Untuk HUT Kabupaten Muba ke 67 tahun



Ibu dua anak ini juga mengeluhkan kesehatan akibat jalan batubara yang berjarak sekitar 20 meter dari rumahnya tersebut.

‘’Debu batubara itu yang paling parah sejak setengah enam sore hingga malam. Itu karena banyaknya mobil yang melintas serta pengaruh arah angin. Kalau siang hari juga ada debu tapi tak terlalu banyak,” kata Ro.

Bahkan, sambung Ro, dua hari lalu ada anak berumur 20 hari sesak napas akibat menghirup debu batubara tersebut.

‘’Kini anak bayi usi 20 hari itu setelah berobat langsung diungsikan orangtuanya dan memilih tinggal di kebun, untuk mencegah penyakit yang bisa membahayakan sang bayi lebih buruk lagi,” jelas Ro.

 

BACA JUGA:Herman Deru : Pemprov Sumsel Berhasil Tuntaskan Permasalahan Listrik 7 Kecamatan di Kabupaten MUBA

BACA JUGA:Kabupaten Muba Wakili Sumsel Lomba Kawasan Tertib Lalin Tingkat Nasional



Akibat debu jalan batubara itu sangat dirasakan warga. ‘’Kalau rumah kami ini pintunya selalu ditutup, untuk mengurangi debu masuk. Kalau tidak ditutup, bisa tiap jam kita membersihkan lantai karena debu-debu itu,” terang Ro.

‘’Kemudian, alat-alat makan juga dipenuhi debu. Kalau piring dan gelas itu harus dilap dulu sebelum makan dan minum. Kemudian, air masak harus masuk dalam botol agar tak debuan,” tutur Ro.

Ditambahka Ro, dirinya dan warga lain berharap minimal ada penyiraman secara rutin, khususnya sore hingga malam hari, agar debu jalan batubara bisa berkurang.

‘’Kalau bantuan dari pengelola jalan batubara itu tidak ada sama sekali bertahun-tahun ini. Penyiraman jalan saja tak maksimal, apalagi mau beri bantuan Pak,” tambah Ro.

 

BACA JUGA:Angkutan Batubara Ilegal Kembali Diamankan Polres Muara Enim

BACA JUGA:Keluhkan Angkutan Batubara yang Parkir di Pinggir Jalan, Warga: Bikin Macet dan Lakalantas



3 Stockfile Batubara di Desa Pangkalan Bulian

Terpisah, dari pantauan wartawan, ada 3 stockfile batubara di Desa Pangkalan Bulian Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Muba.

Ketiga stockfile itu dua diantaranya milik PT Gorby Putra Utama atau PT GPU dan satu lagi milik PT Triariani. Hanya saja stockfile PT GPU baru satu yang beroperasi, sedangkan satu lagi belum.

Kedua stockfile batubara yang beroperasi itu juga menghasilkan debu batubara yang sangat mengganggu kesehatan masyarakat Desa Pangkalan Bulian.

Dimana, ada puluhan hingga ratusan dump truk batubara yang bongkar muat di kedua stockfile itu setiap harinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: