Terdampak Debu Jalan Batubara PT MMJ, Warga Desa Sako Suban Kabupaten Muba Minta Solusi

Terdampak Debu Jalan Batubara PT MMJ, Warga Desa Sako Suban Kabupaten Muba Minta Solusi

Eksplorasi 10 Fakta Menarik dan Persiapan Kabupaten Muba di Sumatera Selatan Menuju Otonomi Baru.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

SEKAYU, PALPOS.ID - Terdampak Debu Jalan Batubara PT MMJ, Warga Desa Sako Suban Kabupaten Muba Minta Solusi.

Sejak adanya jalan batubara sepanjang ratusan kilometer dari Desa Sako Suban Kecamatan Batang Hari Leko hingga ke Dermaga PT SBL di Desa Pulai Gading Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Muba, sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat.

Apalagi jalan batubara yang dikelola PT Musi Mitra Jaya atau PT MMJ di Kabupaten Muba Provinsi Sumatera Selatan ini, juga mengganggu warga.

Demikian ditegaskan Kades Sako Suban, Karnadi, ditemui wartawan beberapa hari yang lalu. Karnadi mengaku dampak jalan batubara ini terhadap masyarakat sangat buruk sekali.

 

BACA JUGA:Dampak Debu Hauling Batubara di Desa Pangkalan Bayat Buat Warga Menderita Tak Berujung

BACA JUGA:Terdampak Debu Jalan Batubara PT MMJ Penghasilan Kebun Warga Desa Pangkalan Bayat Menurun



‘’Apalagi memasuki musim kemarau ini sangat banyak debu. Jadi kesehatan masyarakat terganggu. Sementara penyiraman jalan batubara dari pihak perusahaan cuma sekedar atau tidak maksimal,” kata Karnadi.

Karnadi berharap kepada pihak terkait untuk memberikan solusi dari jalan batubara itu. ‘’Jangan sampai nanti masyarakat terus dirugikan,” tutur Karnadi.

Dimana, sambung Karnadi, jalan batubara ini orang ambil hasilnya, namun imbasnya kepada masyarakat Desa Sako Suban.

‘’Orang mengeruk hasilnya, sementara masyarakat tidak dapat apa-apa selain debu. Kalau masyarakat dirugikan terus, jangan sampai merusak kesehatan. Dan ini yang kami rasakan saat ini,” tegas Karnadi.

 

BACA JUGA:Dampak Jalan Batubara PT MMJ Kabupaten Muba: Masyarakat Hidup dalam Ancaman Debu Berbahaya

BACA JUGA:Ratusan Warga Desa Pulai Gading Keluhkan Debu Batubara Dermaga PT SBL dan PT MMJ



Kalau seperti ini terus-terusan, urai Karnadi, nanti masyarakat marah. Dan pemukiman masyarakat itu dilintasi jalan batubara ini.

‘’Ada dusun 6 Desa Sako Suban itu dilalui jalan batubara ini. Di dusun 6 Desa Sako Suban itu ada kurang lebih 50 KK terdampak langsung jalan batubara ini,” urai Karnadi.

Kalau kebun warga, terus Karnadi ada ratusan yang terdampak debu jalan batubara ini. Mulai dari kebun jeruk, kebun kelapa sawit, kebun karet, sehingga produksi kebun warga itu menurun.

‘’Tidak ada kompensasi kepada warga, tidak ada toleransi. Bahkan, ada hasil batubara itu bukan dari kabupaten tetangga, tapi dari wilayah kita sendiri yang diakui perusahaan dari kabupaten tetangga, terus dibawa melalui desa kita ini,” kata Karnadi.

 

BACA JUGA:Demonstrasi Massa di Muba untuk Menyelesaikan Sengketa Batas dan Isu Lingkungan Akibat Penambangan Batubara

BACA JUGA:Keluhkan Angkutan Batubara yang Parkir di Pinggir Jalan, Warga: Bikin Macet dan Lakalantas



Karnadi merasa masyarakat Sako Suban ini cukup sabar. Nanti kalau kesabaran masyarakat sudah habis, ini yang tidak kita inginkan.

‘’Kalau masyarakat sudah habis kesabaran dan pemerintah desa sudah habis kesabaran, takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Karnadi.

Sedangkan koordinasi dari perusahaan pengelola jalan batubara ini juga tidak begitu bagus. ‘’Dengan saya selaku kepala desa hampir satu tahun ini tidak pernah ketemu untuk koordinasi,” ungkap Karnadi.

Terakhir, Karnadi berharap ada solusi kepada masyarakat terdampak jalan batubara dikelola PT MMJ tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: