Ogan Ilir Jadi Salah Penghasil Nanas Terbesar Di Sum sel, Ternyata Ekspornya Ke Eropa, Intip Harga Jualnya

Ogan Ilir Jadi Salah Penghasil Nanas Terbesar Di Sum sel, Ternyata Ekspornya Ke Eropa, Intip Harga Jualnya

Ogan Ilir jadi salah satu penghasil nanas terbesar di Sumsel, Ternyata Ekspornya Ke Eropa, intip harga jualnya.-Foto: Isro-dokumen /Palpos.Id

OGANILIR,PALPOS.ID - Bupati Ogan Ilir, Panca Wijaya Akbar, beberapa waktu lalu melakukan kunjungan ke Filipina dalam rangka studi tiru produksi pengolahan serat nanas.

Ogan Ilir, sebagai salah  satu penghasil nanas terbesar di Sumatera Selatan, memiliki potensi untuk mengembangkan berbagai hasil produksi dengan bahan baku nanas.

Menariknya, harga hasil produksi nanas di Indonesia ternyata memiliki harga yang terbilang rendah dibandingkan dengan negara lain seperti halnya Filipina.

BACA JUGA:Bupati Panca Warning Kelompok Tani, Jangan Lakukan Hal Ini Jika Tidak Akibatnya Akan Patal

"Harga serat nanas di kita Ogan Ilir berkisar antara Rp 180  ribu hingga Rp200 ribu per kilogram, sementara di negara lain bisa mencapai Rp 350 hingga Rp 400 ribu per kilogram," ungkap Bupati Panca Wijaya Akbar. Kamis, (30/11).

Dengan perbandingan harga yang signifikan, dirinya melihat peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani nanas di Ogan Ilir.

"Jika kita dapat mengekspor dengan harga yang lebih tinggi, kita dapat membantu meningkatkan pendapatan petani nanas kita," tambahnya.

BACA JUGA:Paripurna Tentang Raperda APBD OI Tahun Anggaran 2024, PAD Jadi Bahasan Utama

Dikatakan Panca pasar potensial untuk ekspor serat nanas adalah Eropa. Di sana, terdapat permintaan tinggi untuk bahan-bahan tekstil yang ramah lingkungan, termasuk serat alami seperti serat nanas.

"Filipina telah berhasil mengekspor serat nanas mereka ke Eropa karena di eropa setidaknya 30 persen bahan tekstil harus mengandung bahan alami sesuai regulasi yang mengharuskanya," jelas Bupati.

Namun, di Indonesia, regulasi mengenai bahan tekstil masih belum memadai.

BACA JUGA:Kapolda Sumsel Kunjungi Polres Ogan Ilir, Ada Hal Apa Ya?

"Regulasi di Indonesia masih memungkinkan penggunaan bahan poliester dan bahan kimia dalam produksi tekstil. Oleh karena itu, kita belum bisa bersaing di pasar dalam negeri," ungkap Bupati.

Dalam menghadapi peluang ekspor ke Eropa, Bupati Ogan Ilir menegaskan bahwa pihaknya sudah menugaskan dinas terkait untuk bernegosiasi agar nilai jual serat nanas dapat ditingkatkan.

"Kita memiliki dua pengekspor yang sudah siap, dan saya telah memerintahkan dinas terkait untuk menawar dengan harga yang relatif lebih tinggi," katanya.

BACA JUGA:25 Kendaraan Dinas Bekas Pemkab Ogan Ilir Terjual, Hasilnya Tembus Setengah Miliar Lebih..

"Di Ogan Ilir kita sudah ada beberapa rumah serat tempat produksi nanas, terutama di Payaraman dan Tanjung Batu, yang mana menjadi tempat produksi terbesar nanas," tuturnya.

Dengan upaya ini, Bupati Panca berharap dapat membuka peluang baru bagi petani di Ogan Ilir dan meningkatkan kontribusi sektor pertanian, khususnya dalam pengembangan produk-produk berbahan dasar nanas.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Ogan Ilir Abi Bakrin Siddiq mengatakan Untuk bantuan mesin serat nanas saat ini sudah tersalurkan sebanyak 8 unit.

"Peruntukan untuk saat ini melakui koperasi. Telah dialokasikan ketiga wilayah atau kecamatan yakni  di Lubuk Keliat, Tanjung Batu, Indralaya. Itu belum final karena masih ada yang ngajukan," kata Abi.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: