Angkatan Udara Amerika Sukses Uji Terbang X-62 Vista Menggunakan Kecerdasan Pilot AI

Angkatan Udara Amerika Sukses Uji Terbang X-62 Vista Menggunakan Kecerdasan Pilot AI

--

BACA JUGA:India Bersiap Menjadi Pemain Utama dalam Ekspor Pertahanan, Jajaki Kemitraan Strategis dengan Indonesia

Dalam latar belakang strategi pertahanan, program seperti Vista tidak hanya tentang kemajuan teknologi, tetapi juga respons terhadap pergeseran dalam dinamika kekuatan global.

Dengan pertumbuhan pesat armada udara China, yang sekarang melebihi jumlah total pesawat tempur berawak AS, ada urgensi yang tak terelakkan untuk mengadaptasi.

Konflik potensial masa depan, mungkin melibatkan senjata tak berawak yang dapat memasuki wilayah musuh dengan risiko minimal terhadap nyawa manusia, sebuah scenario yang kian realistis mengingat perkembangan terkini.

BACA JUGA:Kejutan di Medan Tempur: T-72B3 Rusia Hancurkan M1A1 Abrams Ukraina

BACA JUGA:Sukhoi Su-75: Pemecah Kebuntuan atau Hanya Fantasi Penerbangan Rusia?

Peralihan ini juga merupakan refleksi dari masalah anggaran yang serius; penundaan dan pembengkakan biaya dalam program F-35 Joint Strike Fighter mendorong pencarian solusi yang lebih efisien secara biaya.

AI, yang memungkinkan pengoperasian jet tempur yang lebih kecil dan lebih murah, tampaknya menjadi jawaban yang logis.

Sementara AS menerapkan kecerdasan ini dalam skenario pertempuran nyata, di mana data kinerja dunia nyata terus mengalimentasi dan memperkaya basis data AI, ada pertanyaan etis yang mendesak yang tetap belum terjawab.

BACA JUGA:Cerita Persahabatan Abadi Prabowo dan Raja Abdullah II

BACA JUGA:Cerita di Balik KC-130B Hercules A-1309 Pertama Indonesia dan Skadron Udara 32 TNI AU

Penggunaan AI dalam pengambilan keputusan militer, khususnya keputusan yang dapat mengakibatkan kematian, telah memicu perdebatan internasional.

Organisasi seperti Komite Palang Merah Internasional telah mengingatkan tentang risiko yang terlibat dan menyerukan pembatasan penggunaannya.

Kendall menegaskan bahwa akan selalu ada pengawasan manusia dalam penggunaan senjata, meski di tengah kekhawatiran bahwa AI suatu hari nanti dapat menjalankan operasi secara independen tanpa konsultasi atau konfirmasi manusia.

BACA JUGA:Indonesia Perkuat Garis Pertahanan Udara Canggih dengan Akuisisi Hisar-O Turki

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: