Kembali Populer, Kuih Lampang Jadi Daya Tarik Warisan Kuliner Nusantara

Kembali Populer, Kuih Lampang Jadi Daya Tarik Warisan Kuliner Nusantara

Kenyal, harum daun pandan, dan manisnya gula merah yang menyatu sempurna. -Fhoto: Istimewa-

Bahan dasar kuih Lampang terdiri dari tepung beras, santan kelapa, gula merah (atau gula aren), daun pandan, dan sedikit garam.

Proses pembuatannya pun terbilang tradisional dan membutuhkan kesabaran.

BACA JUGA:Thai Rice Noodle, Hidangan Lezat Thailand yang Kian Diminati Pecinta Kuliner di Indonesia

BACA JUGA:Som Tum : Kuliner Segar dan Pedas dari Thailand yang Mendunia

Santan dimasak perlahan hingga mengeluarkan aroma harum, lalu dicampurkan dengan tepung beras dan gula yang telah dilelehkan.

Adonan ini kemudian dikukus dalam cetakan khusus hingga matang.

Salah satu keunikan dari kuih Lampang adalah penggunaan daun pisang sebagai alas cetakan, yang tidak hanya mencegah lengket, tetapi juga memberikan aroma khas pada kuih.

Dalam beberapa variasi modern, pewarna alami dari daun suji atau ubi ungu juga digunakan untuk mempercantik tampilan kuih.

Di tengah arus globalisasi dan makanan cepat saji, banyak kuliner tradisional mulai tergeser.

Namun, sejumlah komunitas kuliner dan pelaku UMKM di Lampang berupaya mempertahankan eksistensi kuih ini.

Siti Mariam (48), seorang pelestari kuih tradisional di Kabupaten Lampang, mengatakan bahwa permintaan akan kuih Lampang justru meningkat dalam dua tahun terakhir.

"Banyak generasi muda mulai tertarik membuat dan menjual kuih ini secara online.

Mereka kombinasikan resep nenek moyang dengan inovasi modern seperti kemasan menarik dan varian rasa baru," jelasnya.

Siti juga aktif mengadakan kelas membuat kuih tradisional di sekolah-sekolah dan komunitas wanita desa.

"Ini bukan cuma soal makanan, tapi identitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: