Telur Kuah Kuning, Sajian Tradisional Penuh Cita Rasa yang Kian Digemari

Simpel, hangat, dan penuh rasa. Telur kuah kuning masakan rumahan yang bikin kangen pelukan ibu di dapur.-Fhoto: Istimewa-
PALPOS.ID — Di tengah gempuran kuliner modern dan makanan cepat saji, sejumlah hidangan tradisional Indonesia justru mengalami kebangkitan popularitas.
Salah satunya adalah telur kuah kuning, sajian rumahan yang semakin digemari karena kelezatannya yang sederhana namun kaya rasa.
Telur kuah kuning merupakan hidangan berbahan dasar telur rebus yang dimasak dalam kuah berbumbu santan dengan dominasi warna kuning dari kunyit.
Hidangan ini dikenal luas di berbagai daerah di Indonesia, terutama di wilayah Jawa dan Sumatra, dengan variasi rasa dan bumbu yang disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing.
BACA JUGA:Telur Kuah Asam Manis, Inovasi Menu Rumahan yang Semakin Diminati Masyarakat
BACA JUGA:Tumis Buncis : Hidangan Sehat dan Lezat yang Penuh Nutrisi
Menurut pakar kuliner tradisional, Dian Hapsari, telur kuah kuning berakar dari masakan rumahan khas Jawa yang mengutamakan keseimbangan antara gurih, manis, dan sedikit pedas.
"Sajian ini dulunya banyak dibuat sebagai lauk pendamping nasi untuk acara keluarga atau hari besar.
Warna kuningnya melambangkan harapan dan kemakmuran," ujarnya.
Selain itu, pemakaian santan, lengkuas, daun salam, dan serai dalam kuahnya menjadikan hidangan ini tidak hanya lezat, tetapi juga harum menggoda.
BACA JUGA:Lezat, Murah, dan Bergizi : Tumis Pepaya Muda Kian Populer di Dapur Rumah Tangga
BACA JUGA:Tumis Pare Udang : Perpaduan Pahit dan Gurih yang Menggoda Lidah
Penggunaan rempah seperti kunyit dan ketumbar memberi karakter yang khas dan mengingatkan pada kehangatan masakan ibu di rumah.
Bahan utama dari telur kuah kuning cukup sederhana, yaitu telur rebus, santan, dan aneka bumbu dapur.
Namun, kunci kenikmatan hidangan ini terletak pada cara menumis bumbu hingga benar-benar matang dan harum, serta pengaturan komposisi santan agar kuah tidak pecah.
Berikut bahan umum yang digunakan:
BACA JUGA:Tumis Pare Campur Telur : Perpaduan Pahit dan Gurih yang Kaya Manfaat
BACA JUGA:Gulai Kepala Ikan Kakap : Hidangan Lezat yang Menggugah Selera
6 butir telur rebus
500 ml santan
2 lembar daun salam
1 batang serai, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
Garam, gula, dan kaldu secukupnya
Untuk bumbu halus:
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
2 cm kunyit (bakar sebentar)
1 sdt ketumbar
2 butir kemiri
Setelah bumbu halus ditumis hingga matang dan harum, tambahkan daun salam, serai, dan lengkuas. Lalu masukkan santan dan aduk rata.
Setelah kuah mendidih, masukkan telur rebus dan masak dengan api kecil agar bumbu meresap sempurna.
“Masakan ini terlihat sederhana, tapi justru itulah tantangannya.
Mengolah bumbu dasar sampai betul-betul matang agar kuahnya tidak bau langu, itu yang menentukan kualitas akhir,” jelas Chef Rina Sari, pemilik warung makan khas Jawa di Depok.
Di era media sosial, telur kuah kuning kini mulai dilirik kembali, bahkan menjadi salah satu menu favorit katering rumahan hingga warung makan kekinian.
Banyak food blogger dan content creator kuliner yang mengulas dan merekomendasikan hidangan ini sebagai salah satu "comfort food" terbaik dari Indonesia.
“Setelah saya unggah resep telur kuah kuning di TikTok, videonya langsung viral dan ditonton lebih dari 500 ribu kali. Banyak yang kangen masakan ibu atau nenek mereka,” ujar @dapur.manda, salah satu kreator konten kuliner.
Hidangan ini juga mulai banyak dijual dalam bentuk frozen food.
Telur kuah kuning beku yang siap saji bisa ditemukan di berbagai toko daring, terutama di marketplace dan aplikasi pesan-antar makanan.
Dari sisi gizi, telur merupakan sumber protein tinggi yang baik untuk tubuh. Sementara kuah santan yang kaya lemak nabati dapat memberi rasa kenyang lebih lama.
Rempah-rempah seperti kunyit dan lengkuas memiliki manfaat anti-inflamasi dan antioksidan.
Namun, bagi penderita kolesterol tinggi, konsumsi telur dan santan perlu dibatasi. Dokter gizi, dr. Reni Hartono, menyarankan agar telur kuah kuning tetap dinikmati dalam porsi wajar.
“Jika ingin lebih sehat, bisa menggunakan santan encer dan membatasi konsumsi kuning telur,” ujarnya.
Telur kuah kuning menjadi contoh nyata bagaimana masakan tradisional masih relevan dan bisa bersaing dengan kuliner modern.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bahkan mengadakan pelatihan kuliner daerah yang salah satu materinya mengajarkan pembuatan masakan berbasis rempah Nusantara seperti telur kuah kuning.
“Selain mengenalkan masakan khas kepada generasi muda, kita juga ingin memperluas peluang usaha kuliner berbasis budaya lokal,” ujar Sandiaga Uno, Menteri Parekraf, dalam sebuah acara pelatihan kuliner di Yogyakarta.
Telur kuah kuning bukan sekadar makanan, melainkan warisan budaya kuliner yang sarat makna dan rasa.
Kesederhanaannya justru menjadi kekuatannya, membuktikan bahwa kelezatan tidak harus mewah.
Dengan semakin banyaknya orang yang mulai menghargai kembali masakan rumahan, telur kuah kuning diprediksi akan tetap eksis dan menjadi kebanggaan kuliner Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: