Pasca Bebas, Ridwan Mukti Cerita Fakta Ini di Balik Proses Hukumnya

Pasca Bebas, Ridwan Mukti Cerita Fakta Ini di Balik Proses Hukumnya

cara Temu Kangen Sahabat H Ridwan Mukti, di Jalan Garuda, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau, Minggu (4/12/2022)-FOTO : MARYATI-PALPOS.ID-

BACA JUGA:3 Fakta Menarik Terkait Jembatan Ampera Palembang, Apa Saja Ya

Namun bibinya itu sudah dia anggap sebagai ibunya sendiri, karena itu dia juga ziarah ke makam sang bibi sekaligus ibu angkatnya. Karena hari Jumat dan kebetulan Masjid At Taqwim  dekat rumah, dan masjid itu juga menjadi tempatnya menghabiskan masa kecilnya, diapun menjadi imam sekaligus Khotib di tempat itu.

Sebelumnya RM juga sempat pulang ke Desa Mandi Aur, dan akan menjadwalkan juga kunjungan ke Muara Beliti. Selain itu, dia juga akan menjadwalkan kunjungan ke Curup, Rejang Lebong dan Bengkulu. 

Hal itu menurut suami dari Hj Lily Madari ini, karena dirinya ingin memohon maaf kepada keluarga besarnya. Karena ketika dia mengawali karirnya di perusahaan swasta dan berhasil memimpin perusahaan tersebut, keluarganya ikut bangga. 

Kesuksesannya memimpin suatu perusahaan juga mengantarkannya kepada kesuksesan menduduki kursi di Senayan.  Dimana saat itu dia menjadi orang pertama di DPR  mewakili Musi Rawas dan Lubuklinggau. 'Saya termasuk orang yang memecahkan telur mewakili Musi Rawas," ujarnya.

BACA JUGA:Terkait Rencana Pemasangan Lift di Jembatan Ampera, Ini Kata TACB, DPRD Sumsel dan Budayawan

Karena sebelumnya yang berhasil duduk di Senayan mewakili Sumsel. Baru kali pertama orang Musi Rawas adalah dirinya.

Di usia 34 tahun RM sudah berhasil duduk di parlemen dan menyukseskan piala Asia Afrika.  Hal itu juga yang membuatnya aktif diminta pandangan dan pendapat meski usianya masih muda. 

Ada banyak idenya yang diterapkan dalam kebijakan dan pembentukan  aturan. Termasuk salah satunya dalam pilkada langsung pertama. 

"Saya anggota pansus yang membuat UU pilkada langsung," ujarnya.

BACA JUGA:Tolak Lift Jembatan Ampera, Belum Dibutuhkan Masyarakat

Dari UU Pilkada langsung itu juga dia melihat ada peluang dirinya mencalonkan diri. "Teman-teman saya ribut semua, kenapa saya calon bupati sementara sudah eksis di nasional," kata RM.

Salah satu yang menjadi alasan kuat dia mencalonkan diri sebagai kepala daerah di Mura karena dia melihat perkembangan Mura dan Lubuklinggau waktu itu masih begitu-begitu saja dan jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah lainnya.

Keinginan yang kuat membawa daerah asalnya meretas dari ketertinggalan, membuat RM terpilih menjadi. Bupati Mura dua periode. "Sebenarnya saya faham betapa sulitnya kepala daerah waktu itu untuk mendapatkan jatah kue pembangunan," terangnya.

Namun berbekal pengalamannya menjadi pimpinan panitia anggaran di DPR RI, dia menjadi tahu bagaimana mendapatkan kue pembangunan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: