Perekonomian Indonesia Tetap Stabil di Tengah Tantangan Global

Perekonomian Indonesia Tetap Stabil di Tengah Tantangan Global

--

BACA JUGA:Pemerintah Resmi Alihkan 75.51 Persen Saham Semen Baturaja ke SIG

Investor non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp7,67 triliun pada Desember 2023, yang menjadi kontrast dengan outflow sebesar Rp0,52 triliun pada November 2023.

Meskipun begitu, secara year-to-date, investor non-resident masih membukukan net sell sebesar Rp6,19 triliun, menggambarkan adanya volatilitas dan perubahan sentimen di pasar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja tertinggi kedua di antara bursa saham ASEAN setelah Vietnam. Nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp11.674 triliun, tumbuh sebesar 22,90 persen secara year-to-date.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Kalimantan Barat, 4 Sektor Potensial Menarik Investor di Kabupaten Sambas

BACA JUGA:Mantap! BSI jadi Bank Syariah Pertama Penyedia Layanan RDN Online. Begini Caranya..

Rata-rata nilai transaksi pasar saham meningkat menjadi Rp10,75 triliun year-to-date pada Desember 2023.

Pertumbuhan jumlah investor pasar modal yang terus meningkat sebesar 18,04 persen menjadi 12,17 juta investor mendukung kinerja positif IHSG.

OJK optimis bahwa ruang pertumbuhan bagi industri pasar modal Indonesia masih luas untuk memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

BACA JUGA:September 2023 Laba Bank Sumsel Babel Tembus Rp587.83 Miliar

BACA JUGA:MoU XL Axiata-CIMB Niaga, Dorong Digitalisasi Layanan Perbankan dan Telekomunikasi

Pasar obligasi Indonesia juga mengalami penguatan. Pada 29 Desember 2023, terjadi inflow investor asing sebesar Rp8,17 triliun, yang menyebabkan penurunan yield surat berharga negara (SBN) rata-rata sebesar 13,30 basis poin month-to-date di seluruh tenor. Year-to-date, yield SBN turun rata-rata sebesar 29,51 basis poin di seluruh tenor.

Di pasar obligasi korporasi, aliran dana masuk investor non-resident tercatat sebesar Rp541,83 miliar month-to-date, meskipun secara year-to-date masih terdapat outflow sebesar Rp0,92 triliun.

Kinerja positif juga terlihat di industri pengelolaan investasi, dengan nilai Asset Under Management (AUM) mencapai Rp824,73 triliun per 29 Desember 2023.

BACA JUGA:Bank Sumsel Babel, Perkuat Digitalisasi QRIS dan EDC di Kampung Jamu Bintara Palembang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: