MoU PT DI dan Honeywell untuk Helikopter Black Hawk TNI-AD

MoU PT DI dan Honeywell untuk Helikopter Black Hawk TNI-AD

--

BACA JUGA:Kisah Misteri di Balik Tuduhan Pencurian Data Jet Tempur KF-21 Boramae Oleh Insinyur Indonesia

Tetapi itu belum semua. MoU juga menggambarkan potensi kerja sama dalam lokalising kemampuan Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) untuk sistem avionik dan mekanis Honeywell pada helikopter.

Ini berarti bahwa TNI AD tidak hanya akan memiliki helikopter yang hebat, tetapi juga akan memiliki kemampuan untuk merawat dan memperbaiki mereka dengan efisien dan efektif.

Sathesh Ramiah, Wakil Presiden, Pertahanan & Antariksa, Asia Pasifik, Honeywell Aerospace Technologies, menggambarkan perasaannya yang terhormat atas kesempatan ini.

BACA JUGA:Indonesia Harus Bisa Membangun Kapal Perang Destroyer Siluman

BACA JUGA:Indonesia dan Korea Selatan: Menghadapi Tantangan dalam Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae

"Kami merasa terhormat dapat kembali bekerja sama dengan PT DI untuk meningkatkan kemampuan helikopter Black Hawk untuk TNI AD.

MoU ini adalah bukti nyata komitmen kami untuk memberikan solusi terkini untuk memperkuat upaya modernisasi militer."

Tetapi, keuntungan dari MoU ini tidak hanya tentang teknologi; itu juga tentang membangun kemitraan yang kokoh antara dua perusahaan ini.

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Helikopter Serang WZ-10ME Buatan China

BACA JUGA:Texelis dan PT SSE Tandatangani MoU untuk Kembangkan APC Angkut Personel TNI

PT DI dan Honeywell telah memiliki hubungan yang kuat selama bertahun-tahun, mulai dari tahun 1992. Mereka telah bekerja sama dalam menyediakan beberapa sistem pada CN-235 milik TNI, serta engine pesawat NC-212.

Kolaborasi ini bukanlah sesuatu yang baru bagi mereka; ini adalah kelanjutan dari kerjasama yang telah terbukti sukses di masa lalu.

Sebagai tambahan, pada 23 Agustus 2023, Kemhan RI telah menandatangani Head of Agreement (HoA) bersama Lockheed Martin untuk proyek pengadaan 24 unit helikopter multirole Sikorsky S-70M Black Hawk.

BACA JUGA:Strategi Baru Indonesia Meretrofit Sukhoi dan F-16 sebagai Alternatif Gagalnya Mengakuisisi Mirage 2000-5

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: